Jangan Terburu-buru, Kawin Lari Bukan Selalu Solusi dari Masalah Percintaan
- Pexels/Jasmin Wedding Photography
Pandangan matanya tajam, fokus melihat ke depan. Rahangnya mengetat. Bibirnya yang penuh membentuk satu garis lurus.
Detik demi detik yang hilang tak membuatnya mengeluarkan satu patah kata pun. Aku pun mengamati alis tebal dan bulu mata lentik miliknya yang sering kali membuatku iri. Dari semua bagian di wajahnya, aku paling menyukai alis lelaki itu. Bagaimana Lucas bisa memiliki alis seindah itu?
Lelah tak kunjung mendapat respon, aku pun melarikan pandang ke deretan pohon yang menjauh di samping kiri. Beberapa pedagang yang menjual minuman dingin. Dan, anak sekolah yang berteduh di bawah pohon.
"Kita kawin lari aja."
Empat kata. Singkat. Padat. Jelas. Namun, sanggup membuatku membelalakkan mata.
Setelah mengatakan ia akan kabur dari rumah, kini Lucas mengajakku kawin lari. Yang benar saja!
Aku menyandarkan kepala ke jendela di sisi kiri sambil memijat pelipis. Berpacaran dengan Lucas Brilian selama dua tahun cukup membuat hari-hariku dipenuhi hal ajaib.