Menunggu Itu Sangat Mahal, Karena Bayarannya Adalah Waktu!

Ilustrasi Menunggu
Sumber :
  • Pexels/Quốc Bảo

Olret – Kau tahu mengapa menunggu itu sangat mahal? Karena bayarannya adalah waktu. Adakah yang lebih mahal dari itu? Jika kamu memutuskan untuk menunggu maka jangan sampai salah tunggu.

Pastikan dia memang berhak ditunggu. Jika bersikeras tetap menunggu maka kuatkanlah hati. Sebab mungkin saja dia yang ditunggu ternyata sedang menuju orang lain.

Menunggu dalam diam penuh resiko. Sebanding dengan harganya, sesuai dengan bahagianya jika ternyata diam-diam dia juga menjadikan kamu tujuannya. Aku tahu kamu lebih suka kalimat barusan dari pada kalimat diatasnya. Tapi aku kabarkan wahai hati, di dunia nyata kalimat yang tak di suka itulah yang paling banyak terjadi.

Orang yang senantiasa di hati ternyata sedang menuju orang lain. Sekarang terserah kamu, aku hanya berdoa semoga penantianmu menyenangkan.

Hati, harusnya kamu tahu resiko ini ketika memilih cinta dalam diam. Agar bisa melapangkan dada saat takdir berkata lain.Agar tidak terlalu kecewa ketika rasa tak senada.

Bahkan seharusnya kamu bersyukur karena telah menjaga rasa yang Allah titipkan di hatimu. Tidak merusaknya dengan ungkapan cinta yang prematur seperti hati lainnya. Maka jangan pernah jauh dari-Nya.

Dahulu, Sebelum Aku Habiskan Waktuku Menunggu. Dia Pernah Hadir Membawa Segala Kebahagiaan. Tapi..

Damai itu seperti air jernih yang mengalir menyejukkan hati yang sedang gerah. Damai itu seperti sinar bulan purnama yang cerah, menghiasi hati yang gundah. Dan damai itu seperti bintang-bintang yang menghiasi gelapnya malam sepi, menerangi yang sedang sendiri.

Kepada masa lalu yang semakin jauh dan kepada kenangan yang terus membayang. Biarkan diriku pergi, tidak perlu kamu mencampuri urusanku. Pergilah, aku telah memaafkanmu dan jangan pernah datang atau bahkan membayangi isi kepalaku dengan semua kenangan bersamamu.

Perlu dirimu tahu, mencoba berdamai dengan masa lalu itu sangatlah sulit. Apalagi kini aku tak ingin jatuh ke lubang yang sama untuk kesekian kalinya. Aku berusaha mengobati luka di hati. Mencoba untuk berdamai dengan keadaan. Menyusun ulang harapan-harapan baru. Merangkai mimpi-mimpi baru.

Dan aku tersadar bahwa bahagia tak selamanya tentang kekasih. Tapi, juga orang-orang disekelilingku. Tentang pencapaian sebuah prestasi dan karya. Aku mencoba untuk tidak memikirkan soal asmara. Aku ingin membahagiakan kedua malaikatku. Sudah lama sekali diriku meninggalkannya hanya karena kekasih yang sementara.

Aku Sadar Menunggu Itu Sangat Mahal, Kala Aku Selalu Menghabiskan Waktuku Menunggumu di Kala Senja, Tapi yang Kudapatkan Hanyalah . .

Dalam penantian yang ter-amat panjang ini, ada kalanya kita merindu sebuah nama yang asing untuk diperbincangkan. Sebuah perbincangan yang tak ingin kurasa cepat berlalu. Seperti lembayun senja nan sejuk membawa kita pada suasana yang mencekam ini mengingatkanku akan memori beberapa waktu yang lalu.

Terbesit seuntai kata dari mulutmu yang seketika membuat nafasku terhenti. Ditemani oleh derai dedaunan yang jatuh seperti sedang berbisik mengutarakan berbagai macam keluhan dunia. Sembari berjalan menapaki jalanan nan panjang, dengan menggenggam setumpuk memori kelam nan usang.

Langkahku terhenti kala mendengar suaramu memanggilku. Dengan mengajakku berdiskusi tentang cerita hatimu. Tentang semua hal yang harus kamu lepaskan, tumpukan memori yang niatku ingin mengasingkannya. Kini telah bersemayam lagi ke dalam tubuhku. Apakah semua ini terjadi kembali?

Kamu lihat, kan? Bahkan kamu tahu bahwa aku ingin bersamamu hingga akhir dengab membuang setumpuk memori kelam itu.

Dengan di saksikan sang senja. Biarlah kamu lepaskan aku, pun jangan kamu biarkan lagi aku berada di atas tumpukan memorimu. Dan kini kamu tersimpan paling rapi disana.

Artikel in merupakan kumpulan status dari instgaram @budysatriaa , jangan lupa follow untuk update status melow selow dan motivasi lainnya.