Terinspirasi Richie Rich, Semangat Sri Irdayati Yakin Mampu Mencetak Generasi Miliuner
- satu indonesia
Namun, penolakan tersebut tidaklah membuat langkah dan semangat Sri Irdayati surut begitu saja. Pada saat yang hampir bersamaan, Institut Teknologi Bandung mengadakan lomba Innovative Entrepreneurship Challenge pada 2007. Nah, bersama dengan keempat kawannya mengikuti lomba tersebut dan meraih juara satu.
Dari hasil lomba yaitu uang sebesar Rp 15 juta dan surat yang dikeluarkan rektorat Undip, Irda dan kawan-kawannya mendatangi kantor Wali Kota Semarang dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Kemudian dia mendapatkan kesempatan mengajar 2 jam tentang kewirausahaan. Sayangnya, lagi-lagi tantangan muncul lewat minat anak-anak yang kurang pada materi tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka membekali siswa dengan sejumlah uang dan memintanya berbelanja bahan di pasar. Sepulang siswa berbelanja, bahan itu dikemas menarik dan dijual lagi. Kegiatan ini ternyata berhasil memancing minat siswa.
Tahun 2008
Tahun 2008, Sri Irdayati bersama dengan kawan-kawannya melebarkan sayap ke Jakarta. Di Jakarta, proposal sekolah bisnis itu ditawarkan dalam bentuk pelajaran ekstrakurikuler ke Perguruan Sekolah Al-Izhar Pondok Labu, Al-Azhar, Lazuardi, SMP Al-Ikhlas, SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang, SD Cikal, dan SD Dwimatra.
Tentu saja program ekstrakurikuler bagi sekolah-sekolah elite ini harus membayar. Namun, hasil bayaran, tetap Irda peruntukkan sebagai dana subsidi silang bagi sekolah-sekolah "miskin" di Semarang dan pembinaan kelompok di kantong-kantong miskin di Jakarta, seperti di Bintaro dan Kelapa Gading.