Tradisi Potong Jari oleh Suku Dani Setiap Anggota Keluarga Mati

Suku Dani
Sumber :
  • transtv

Mereka beranggapan bahwa setiap keluarga yang meninggal menimbulkan kesedihan bagi jiwa mereka.

Dan bentuk kesedihan yang diekspresikan tidak hanya air mata namun juga pemotongan ruas jari. Rasa sakit yang ditimbulkan dari ruas jari yang terpotong dianggap dapat mewakili hati dan jiwa yang tercabik-cabik karena kehilangan anggota keluarga mereka.

Filosofi dibalik pemotongan ruas jari

Sebuah alasan mengapa masyarakat suku Dani memilih untuk mengungkapkan kesedihannya menggunakan ritual Iki Palek yaitu pemotongan ruas jari adalah karena masyarakat suku Dani menganggap jari sebagai simbol harmoni, persatuan dan kekuatan.

Hal itulah yang sesuai dengan persatuan yang dimiliki oleh setiap keluarga yang merupakan satu suku, satu nenek moyang, satu rumah, satu marga. Sehingga jika digabungkan jari memiliki satu kesatuan dan kekuatan untuk digunakan oleh manusia beraktivitas dan dapat meringkan semua bebas pekerjaan yang ada.

Dalam satu kesatuan jari dan tangan tentu saling bekerja sama untuk mencapai sesuatu hal atau mempermudah suatu kegiatan yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu jika salah satu jari saja tidak ada, maka akan kebersamaan dan kekuatan akan berkurang.

Hal ini yang kemudian sesuai dengan tradisi pemotongan ruas jari dimana masyarakat menganggap keluarga mereka adalah sumber kekuatan mereka untuk bersama mencapai suatu tujuan dengan kebersamaan dan persatuan. Jika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal maka yang lain akan bersedih dan berduka. Persatuan sebelumnya tidak akan sama lagi dan akan berkurang.