Media Asing Soroti Fans Indonesia Memprotes Kebijakan Naturalisasi

Fans Indonesia
Sumber :
  • tvone

Olret – Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh thethao247.vn dengan judul Fans Indonesia membentangkan spanduk memprotes kebijakan naturalisasi.

Sepak bola Indonesia menunjukkan hasil perbaikan yang terlihat dari kebijakan naturalisasi.

Namun, cerita ini juga menimbulkan banyak kontroversi. Terlalu banyak menggunakan pemain naturalisasi akan mengurangi kesempatan bermain pemain lokal. Contoh paling tipikal adalah dalam 2 laga terakhir babak ketiga kualifikasi Piala Dunia, tim Indonesia sama-sama menurunkan skuad sebanyak 9 pemain naturalisasi.

Baru-baru ini, sekelompok fans Indonesia menggantungkan spanduk di jembatan penyeberangan orang di Jakarta. Spanduk dengan konten yang menentang program naturalisasi.

Fans Indonesia

Photo :
  • thethao247.vn
“Naturalisasi bukan untuk kami para penggemar. Kita dukung arena bermain pemain muda, mari kita sosialisasikan sepak bola Indonesia.”

Isu pemain naturalisasi bukan lagi hal baru di Indonesia saat ini. Banyak ahli dan pemimpin juga memberikan pendapat yang beragam dan masih akan ada perdebatan dalam waktu dekat.

Menurut Presiden PSSI Bapak Erick Thohir, naturalisasi merupakan tren global, tidak dilarang oleh FIFA dan banyak timnas kuat lainnya yang juga melakukan hal tersebut, saat ini sumber daya pemain naturalisasi sangat dibutuhkan timnas Indonesia.

“Saya kira di era demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Meski demikian, saya dan Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meyakini Menteri dan pemerintah harus mempunyai tujuan untuk meningkatkan performa timnas Indonesia. Itulah tujuan utamanya. FIFA menetapkan negara mana pun boleh melakukan naturalisasi pemain.

Kita bisa lihat Belanda, mereka punya banyak pemain asal Suriname. Prancis juga mempunyai banyak pemain dari daerah jajahannya. Spanyol juga mendatangkan kembali Diego Costa dari timnas Brasil, dan Italia juga mendatangkan kembali pemain asal Argentina. Sepak bola bergerak menuju tren global dan semuanya terbuka sesuai peraturan FIFA,” ujar Erick Thohir.