Mbappe Terkadang Salah Memilih Tim, Perez Salah Memilih Orang
- UEFA.com
Olret – Rookie Kylian Mbappe terus menimbulkan kekecewaan besar di seragam Real Madrid ketika ia berkontribusi pada kekalahan 0-2 pasangan tersebut dari Liverpool di Anfield. Di jejaring sosial, para penggemar mengkritik kapten Prancis itu, terutama setelah penaltinya gagal baru-baru ini.
Pada sesi latihan timnas Prancis baru-baru ini, Deschamps tidak memanggil Mbappe. Alasannya, Mbappe kurang sehat, namun juara Piala Dunia 2018 itu juga diketahui punya "pesan" pribadi kepada Deschamps tentang tidak suka memainkan pertandingan "tidak berbahaya" seperti UEFA Nations League.
Oleh karena itu, Deschamps sebaiknya tidak memanggilnya ke timnas. Itu mungkin “benar” dan mungkin hanya rumor, namun kenyataannya seperti ini.
Artinya, fakta bahwa Mbappe menghabiskan lebih banyak waktu untuk beradaptasi di Real Madrid tidaklah cukup, atau dengan kata lain, mantan anggota Monaco itu nampaknya menunjukkan bahwa dirinya benar-benar tidak pantas berada di Royal Club.
Mbappe dan Real ingin sekali "menyesuaikan takdir" dan pernah menantang banyak hal untuk "pulang bersama" tapi kemudian, masa kini bukanlah mimpi indah. Ya, jika melihat angkanya, Mbappe tidak mengecewakan. 9 gol dan 2 assist setelah 18 penampilan terlalu bagus.
Masalahnya bukan pada gol atau assistnya, melainkan pengaruh dan cara bermain Mbappe dalam permainan Real Madrid. Terbaru, performa Mbappe melawan Liverpool sangat mengenaskan.
Meski Los Blancos kehilangan Vinicius Junior dan harus melakukan penyesuaian skuad, kekecewaan utama kembali datang dari Kylian Mbappe, sang striker tak menunjukkan image bintang yang diharapkan fans.
Meskipun Mohamed Salah juga gagal mengeksekusi penalti dan begitu pula Mbappe, jika ditimbang, ketidakefektifan bintang Prancis itu sepanjang pertandingan menjadi sorotan utama.
Usai pertandingan, suporter Real Madrid tak segan-segan mengkritik Mbappe di media sosial. Beberapa fans merasa sangat kecewa ketika mereka melihat striker ini tidak memberikan usaha yang sesuai dengan ekspektasi Real Madrid terhadapnya.
Menyaksikan Mbappe memimpin serangan Real Madrid, nostalgia terhadap Vinicius semakin besar jika melihat statistiknya. Melawan Liverpool, Mbappe hanya mencatatkan 1 tembakan tepat sasaran, 3 kali dribel sukses namun kehilangan bola sebanyak 15 kali, 0 umpan berbahaya dan tingkat akurasi umpan 75%.
Real Madrid membayar gaji besar kepada Mbappe dengan harapan ia bisa menjadi bintang besar, membantu tim meraih lebih banyak kejayaan dan menjadi simbol kemenangan baru klub. Namun sayangnya hingga saat ini, pemain internasional Prancis itu justru menjadi beban dengan performa di bawahnya standar pemain top.