Kiper asal Filipina itu Angkat Bicara Soal Kesalahan yang Membuat Vietnam Menyamakan Kedudukan
Olret – Kiper timnas Filipina ini sedikit berbagi pemikiran pasca kesalahan yang membuat timnas Vietnam bisa menyamakan kedudukan di masa tambahan waktu.
Banyak menciptakan peluang berbahaya ke arah gawang Filipina, tim Vietnam tak mampu memanfaatkan peluang secara efektif untuk mengubahnya menjadi gol pada laga yang berlangsung malam 18 Desember itu.
Di sisi lain, tuan rumah Filipina menjadi tim yang lebih unggul ketika Gayoso mencetak gol pembuka pada menit ke-68. 90 menit pertandingan resmi telah berlalu dan kemenangan seolah menjadi milik tim Filipina.
Titik balik pertandingan terjadi pada menit ke-90+7, ketika pemain baru Doan Ngoc Tan mencetak gol sundulan untuk menyamakan kedudukan 1-1 bagi Vietnam setelah kesalahan yang dilakukan kiper Patrick Deyto dari tim Filipina.
Tepatnya, setelah tendangan sudut Van Vi, kiper Deyto melompat tinggi dan gagal menguasai bola, menciptakan peluang bagi Doan Ngoc Tan untuk menyundul gawang Filipina untuk memastikan hasil imbang 1-1 bagi Vietnam.
Begitu peluit akhir dibunyikan, saat Deyto duduk di lapangan dengan ekspresi terkejut dan kecewa, kapten Amani Aguinaldo langsung berjongkok di sampingnya.
Untuk waktu yang lama, tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun, namun pesannya jelas. Rekan setim Filipina akan selalu berada di sisi Deyto,” ESPN menggambarkan citra kiper Deyto usai pertandingan.
Bertemu dengan media seusai pertandingan, kiper asal Filipina ini berbagi: "Tentu saja, ketika kami unggul 1-0, kami hanya perlu mempertahankan posisi kami. Saya pikir hari ini kami bertahan dengan sangat baik, tim baru saja dikalahkan oleh situasi yang tetap.
Itulah kelemahan tim Filipina dalam tiga laga terakhir. Kami kebobolan dari tiga bola mati. Sebagai penjaga gawang, saya menerima tanggung jawab. Saya perlu melakukan yang lebih baik dari itu."
Di sisi lain, pelatih kepala Filipina Albert Capellas mengaku: "Kami sangat dekat dengan kemenangan, ini juga merupakan pertandingan penting bagi kami. 3 pertandingan terakhir di babak penyisihan grup adalah 3 jenis pertandingan yang lengkap. sangat berbeda.
Dalam persaingan dengan Vietnam, pertandingan ini berlangsung 50 - 50, seperti pertarungan. Kami tidak pernah bagus dalam bertahan. Seluruh tim ingin mempertahankan bola sebanyak mungkin, mengoper bola melintasi garis. Saya sangat ingin Filipina melakukannya di 5-10 menit terakhir tetapi para pemain terlalu lelah.
Saya bisa menyalahkan para pemain karena tidak berani bermain sepak bola dan tidak bertarung. Kesalahan selalu bisa terjadi, tapi saya menghargai usaha mereka.”