7 Gejolak yang Dialami Oleh Ruben Amorim di Man Utd Selama 38 Hari
Olret – Ruben Amorim mengawali masa jabatannya di Manchester United dengan serangkaian tantangan sulit di 38 hari pertama.
Jika awalnya tak menyangka akan terjadi gejolak di Old Trafford, kini pemimpin militer asal Portugal itu harus menghadapi sederet masalah pelik di dalam dan luar lapangan.
1. Memutuskan untuk menghilangkan Van Nistelrooy
Salah satu tindakan pertama yang dilakukan Amorim adalah tidak mempertahankan Ruud van Nistelrooy, mantan penyerang legendaris Man United, sebagai staf pelatih.
Meski Van Nistelrooy memberikan kesan yang baik saat memimpin tim untuk sementara dengan tiga kemenangan dalam empat pertandingan tak terkalahkan, Amorim tetap memutuskan untuk mengambil arah berbeda.
Saat ini, Van Nistelrooy menjabat sebagai pelatih kepala Leicester City. Perpisahan MU dengan Van Nistelrooy sempat menjadi perbincangan kontroversial.
2. Kemarahan penggemar
Laga kandang pertama Ruben Amorim di Liga Inggris sebagai pelatih kepala Man Utd terjadi dalam konteks ketegangan akibat gelombang protes keras dari para penggemar terhadap kenaikan harga tiket.
Mereka memutuskan untuk menerapkan harga tetap baru, £66 termasuk dewasa, manula dan anak-anak untuk sisa musim ini, yang membuat marah para penggemar.
Setelah kemenangan 4-0 atas Everton, banyak fans yang melakukan protes untuk mengungkapkan ketidaksetujuan mereka.
3. Meninggalkan Dan Ashworth
Hanya dalam 27 hari Amorim menjabat, direktur olahraga Dan Ashworth telah meninggalkan klub. Gejolak di tim manajemen, terutama peran Ashworth, memberikan tantangan tambahan bagi Amorim karena harus bekerja di lingkungan yang tidak stabil.
4. Mencoret nama dua bintang
Ruben Amorim pun menunjukkan ketegasan dalam menjaga standar bermain Man Utd. Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho dicoret dari kemenangan derby 2-1 melawan Manchester City karena tidak memenuhi persyaratan baik di dalam maupun di luar lapangan.
Hal ini menimbulkan gelombang perbincangan mengenai budaya disiplin yang coba dibangun Amorim, juga turut menggambarkan permasalahan negatif yang sudah ada sejak lama di Old Trafford.
5. Wawancara mengejutkan Rashford
Marcus Rashford secara terbuka menyatakan keinginannya untuk meninggalkan Man Utd setelah tersingkir. Meski tak mengikuti sesi latihan karena sakit, Rashford tetap melakukan wawancara dengan jurnalis Henry Winter dan mengaku siap meninggalkan Manchester United.
Pernyataan Rashford tak hanya menutupi kegembiraan usai kemenangan dramatis di derby, tapi juga menunjukkan sikap negatif sang pemain dan masalah yang ada di Old Trafford yang perlu diselesaikan.
Lebih lanjut, pernyataan Rashford hampir dipastikan akan membuat masa depannya menjadi fokus pada jendela transfer Januari mendatang.
6. Cedera Mason Mount
Amorim sangat mengapresiasi Mason Mount, menganggapnya sebagai pemain sempurna untuk sistem 3-4-2-1. Namun, Mount terus-menerus cedera, seperti bek kiri Luke Shaw. Masalah-masalah tersebut menambah tekanan pada Amorim untuk menjaga kestabilan skuad.
7. Masalah kebocoran tim
Masalah yang terus-menerus terjadi di Manchester United adalah susunan pemain yang diturunkan menjelang derby Manchester. Amorim mengaku situasi ini sulit dikendalikan dan memutuskan untuk fokus pada masalah yang bisa diselesaikannya.
38 hari pertama Ruben Amorim di Manchester United penuh dengan serangkaian tantangan besar. Mulai dari menghadapi keresahan internal, kedisiplinan pemain, hingga tekanan dari fans dan media.
Amorim secara bertahap membangun gaya kepemimpinannya. Namun perjalanannya di Old Trafford masih memiliki banyak kesulitan ke depan.