Maman Sulaeman dan Aplikasi "TMFCBT for AKM", Solusi Tetap Belajar Tanpa Jaringan Internet.
- dok pribadi/maman sulaeman
Olret –Di era digital seperti sekarang, internet menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan internet pun semakin mendominasi untuk semua golongan masyarakat dari berbagai aspek, salah satunya aspek pendidikan.
Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari internet. Salah satunya kualitas sistem belajar-mengajar yang lebih efektif dan efisien. Terbukti, ketika Indonesia mengalami wabah pandemi Covid 19 di tahun 2021 kemarin, internet hadir sebagai solusi supaya pendidik dan siswa tetap bisa melangsungkan aktivitas pembelajaran.
Namun, masalah hadir ketika faktanya, pemerataan jaringan internet di Indonesia belum menjangkau seluruh daerah, khususnya daerah pelosok.
Di lansir dari laman news.republika.co.id, Rabu (7/7/2023), Pemerhati Bisnis Telekomunikasi dan Broadcasting, Agnes Irwanti, mengatakan pemerataan akses internet di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Banyak daerah yang belum terjangkau jaringan internet. Kendalanya antara lain keterbatasan infrastruktur, biaya, dan beberapa daerah yang sulit dijangkau menjadi faktor utama yang menghambat pemerataan akses internet di Indonesia.
Masalah kedua adalah kemiskinan masyarakat Indonesia yang menjadi hambatan kelancarannya akses internet. Banyak murid yang tidak bisa membeli kuota internet karena ekonomi orang tua yang rendah. Apalagi di pandemi Covid 19 kemarin juga menghantam perekonomian Indonesia dan dunia secara tidak langsung.
Maman Sulaeman dan Aplikasi "TMFCBT for AKM" Atau Aplikasi Penilaian Belajar Mode Darurat "Tanpa Sinyal, Tanpa Server".
Melihat masalah di atas terjadi pula di sekolah yang menjadi tempatnya mengajar, Maman Sulaeman memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi bernama TCExam Mobile Friendly Computers Based Test untuk Asesmen Kompetensi Minimum (TMFCBT for AKM) atau lebih dikenal dengan aplikasi penilaian belajar "Tanpa Sinyal, Tanpa Server" .
Guru yang mengajar mata pelajaran teknik komputer di SMK Gondang Wonopringgo Kabupaten Pekalongan ini menemukan aplikasi TCExam sejak 2016, yakni sebuah aplikasi ujian online yang merupakan open source yang dapat di modifikasi sesuai keinginan.
Hingga pada tahun 2020 Maman memutuskan mencoba hasil modifikasinya yang kemudian dinamai aplikasi TCExam Mobile Friendly Computers Based Test untuk Asesmen Kompetensi Minimum (TMFCBT for AKM).
Aplikasi ini dapat bekerja tanpa perlu server maupun jaringan internet, hingga dikenal sebagai Aplikasi Penilaian Belajar Mode Darurat "Tanpa Sinyal, Tanpa Server".
Cara kerjanya, yakni dengan bisa menghidupkan halaman web format html yang berisi soal dan bisa dikirim ke siswa dalam bentuk file melalui bluetooth, inframerah, maupun media transfer lainnya tanpa perlu menggunakan kuota internet. Sehingga siswa dapat mengerjakan soal ujian tanpa ada kendala jaringan lagi.
Pihak sekolah pun tidak perlu memiliki hosting, domain maupun server karena aplikasi ini dapat dipicu melalui laptop guru atau laptop panitia ujian saja.
Tentu saja lewat aplikasi ini, pendidik maupun siswa yang harus melakukan ujian sistem dare akibat dampak pandemi Covid 19 akan sangat membantu.
Maman Sulaeman Jadi Semangat Inspirasi Untuk Indonesia Kini dan Masa Depan Nanti
Sejak berhasil TCExam menjadi aplikasi ujian mengembangkan mode darurat, Maman Sulaeman banyak berbagi informasi soal temuannya tersebut di laman Facebooknya yang kemudian diselenggarakan menjadi sebuah grup telegram. Dari situlah banyak sekolah lain dari berbagai wilayah yang ikut bergabung.
Hingga kini sudah 22 sekolah di Indonesia yang memanfaatkan aplikasi tersebut mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, NTT, Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Selatan.
Lewat testimoni yang diberikan pun, membuktikan aplikasi ini tidak hanya bermanfaat saat pandemi saja, tapi juga sangat membantu pendidikan Indonesia ketika dalam kondisi darurat lainnya. Seperti daerah yang menyelenggarakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) namun tidak memiliki akses internet yang memadai.
Hal ini pula yang mendorong Maman Sulaeman mengikuti ajang Semangat Astra Terpadu Untuk (Satu) Indonesia Award 2021 yang diselenggarakan PT Astra International Tbk. Dia ingin memberikan inspirasi kepada anak muda khususnya para siswa di sekolah agar tidak melihat keterbatasan sebagai halangan atau masalah, serta yakin pasti ada jalan keluarnya ketika tetap berproses dengan baik.
Kedepannya, Maman Sulaeman akan terus mengembangkan dan melegalkan aplikasi tersebut, sehingga bisa menjadi referensi bagi Dinas Pendidikan untuk digunakan di semua sekolah.