6 Kondisi Yang Menguji Cinta Suami Kepada Istrinya

- tiktok
Olret – Setiap istri selalu ingin dicintai seratus persen, apa pun kondisinya dan kapan pun mereka berdua mengayuh bahtera rumah tangga. Namun, terkadang istri merasa tak dicintai oleh suaminya dalam beberapa kondisi. Melansir @nikahbarokah, berikut 6 kondisi saat cinta suami kepada istrinya benar-benar diuji.
1. Saat suami menjadi lebih kaya

Kesuksesan Seorang Suami Terletak Dalam Doa Istri
- freepik.com
Ada istilah "kesetiaan perempuan diuji saat suaminya tak memiliki apa-apa, kesetiaan laki-laki diuji saat ia memiliki segalanya." Ketika seorang suami menjadi kaya raya, padahal sebelumnya pas-pasan, di situ ia diuji apakah ia tetap mencintai istrinya seperti semula atau tidak.
Dalam kondisi pas-pasan, umumnya laki-laki akan bekerja keras dan fokus "berjuang". Namun, saat ia menjadi kaya raya, apalagi kekayaannya terus mengalir dengan mudah tanpa harus kerja keras seperti dulu, godaan itu datang. Apalagi memang banyak wanita yang mau dengan lelaki kaya. Bahkan terkadang ada wanita yang tak malu untuk menggoda.
2. Saat istri tak cantik lagi
Hampir setiap pasangan muda apalagi pengantin baru, pasti cintanya menggebu-gebu. Seakan dunia milik berdua, yang lain hanya mengontrak. Saat istri masih muda, kulitnya masih kencang, wajahnya masih cantik, ujian cinta tidak seberapa. Namun, ketika usia pernikahan sudah memasuki 15 tahun dan usia mereka memasuki 40 tahun, kondisi mulai berubah.
Istri tak secantik dulu. Kulitnya tak sekencang dulu. Apalagi di saat itu, kadang lelaki memasuki masa "pubertas kedua." Saat itulah cinta suami diuji. Karenanya, Rasulullah mewasiatkan agar ketika menikah, seorang laki-laki menjadikan agama sebagai alasan utama. Bukan kecantikan, sebab kecantikan bisa pudar.
3. Ketika istri belum hamil
Ilustrasi sedih karena tak kunjung hamil
- https://www.pexels.com/@n-voitkevich
Sudah bertahun-tahun menikah, istri belum juga hamil. Ini juga ujian cinta suami. Apakah ia bisa bersabar seraya berprasangka baik kepada Allah dan tetap mencintai istrinya? atau justru cintanya kandas?
Nabi Zakariya adalah teladan terbaik dalam ujian cinta ini. Usianya telah memasuki 80 tahun, berpuluh tahun menanti kehadiran seorang putra, namun belum juga memilikinya. Kendati demikian, cintanya pada istri tetap abadi. Hingga kemudian beliau berdoa sebagaimana diabadikan Allah dalam QS. Al-Anbiya: 89-90. Allah pun mengabulkannya, memberi putra sekaligus dengan nama dari sisi-Nya yaitu Yahya.
4. Ketika istri sakit lama
Mencintai perempuan yang sehat adalah hal yang wajar. Bagaimana tidak? suami dibantu dan diringankan dalam banyak hal. Dimasakan makanan, ditemani tidur, dilayani saat lelah, rumah dan harta dijaga, anak-anak diasuh dan dididik sepenuh cinta, bahkan menyuci dan setrika pakaian suami.
Namun, saat istri sakit, apalagi sakit dalam waktu yang lama, kondisi inilah ujian cinta. Apakah cinta suami bertahan? atau justru mencampakkan teman sejati yang selama ini selalu ada saat dibutuhkannya?
5. Ketika istri mengandung dan melahirkan
Ilustrasi Ibu dan Anak
- Pixabay/IqbalStock
Dua hal yang menjadi kodrat wanita dan tak mungkin dialami pria adalah mengandung dan melahirkan. Dua kodrat ini menjadikan wanita sebagai ibu yang demikian mulia dan tinggi kedudukannya.
Namun, terkadang suami diuji pada kondisi ini. Rata-rata, wanita yang hamil dan melahirkan akan berubah bentuk tubuhnya. Tak lagi langsing, tak lagi seksi. Bagi sebagian laki-laki, ini adalah ujian cinta, apakah ia tetap mencintai istri sepenuh hati? atau justru cintanya banyak berkurang?
6. Ketika istri stagnan
Sebelum menikah, mereka perempuan-perempuan cerdas. Nilai IP di masa kuliahnya tinggi. Namun, sekian tahun berumah tangga, kadang diajak bicara suami tidak nyambung. Gara-gara seperti ini, terkadang suami tak cinta lagi pada istrinya. Atau cintanya menipis hingga titik kritis.
Padahal stagnasi itu sebenarnya bukan kehendak istri. Namun karena menikah dengan suaminya ia sering kali harus mengerjakan banyak pekerjaan domestik, sehingga tidak sempat meng-upgrade ilmunya. Seandainya suami memberi kesempatan, mengajak dan memfasilitasi untuk meng-upgrade ilmu, InsyaAllah hal demikian tidak terjadi