Ada Doa Untukmu, Semoga Rindu Segera Menuai Temu Dalam Ridho Ilahi
Namun, untuk saat ini kita sama-sama ditinggalkan, sama-sama meninggalkan. Hanya saja waktu yang tidak pernah tepat, kapan saat-saat tertentu untuk mengabarimu tentang keseruan atau keseriusan ini.
Ra, walau jalan-jalan semakin sepi. Daun maple gugur dengan hebatnya. Hujan menetes dengan perlahan. Namanya hati juga masih ingin menghargai. Walau sebenarnya waktu membercandai, namun kau akan tetap menjadi cerita di setiap doa-doa itu.
Entah, entah sampai kapan kita seperti ini. Yang sama-sama diam. Yang masih menahan ego temu yang semakin lekat. Tak ada yang mau nekad. Tak ada yang ingin memdekat. Namun, Ra. Temu juga akan menemukan titik untuk segala celah menembus hatimu, yang meramu segala rindu. Dan menjadi teman cerita yang paling membahagiakan dikedua hati.
Hanya Ada Satu Pintu yang Ingin Kuketuk, Dan Hanya Satu Ruang yang Ingin Kutempati. Dan Kuharapakan Itu Kamu.
Hanya ada satu pintu yang berani kuketuk. Hanya satu ruang yang ingin kutempati. Dan kuharap itu kamu." Karena belajar untuk menemukan ialah langkah hebat yang telah dipersiapkan.
Sebab memilihmu jadi penghuni doa itu ialah keluluasaan diri dalam merapal segala temu yang memuncak dalam dada.