Benarkah, Jika Kamu Jadi Orang Baik, Orang Hanya Akan Memanfaatkan Kebaikanmu Saja?
- unsplash.com/@jeremymcknight
Olret – Faktanya, kita kadang merasa takut, khawatir atau malas berbuat baik dan menyebarkan kebaikan kepada orang lain, karena takut kebaikan yang kita berikan, tidak dibalas dengan kebaikan yang sama.
Yah, masih mendinglah kalau cuma tidak dibalas. Tapi, kalau justru dibalas dengan air tuba atau fitnah yang keji. Ditambah saat kita yang butuh bantuan mereka menghilang. Perasaan marah, jengkel, menyesal, emosi pasti menyeruak di dalam hati.
Apalagi, jika memberikan bantuan kepada seseorang yang pernah membuat kita kecewa, benci atau marah. Pasti, ada rasa tak ikhlas atau justru, bersyukur atas kesusahannya. Jangan pilih-pilih saat berbuat baik, karena sekecil apapun kebaikan akan kembali kepada kita.
Tenang saja, hal itu memang manusiawi kok dan setiap orang pasti merasakannya. Namun, bagaimanapun kita sama sama tahu bahwa hal itu salah dan tidak bisa dibenarkan.
Oleh sebab itu, dalam semua agama, khususnya islam mengajarkan bahwa setiap memberikan bantuan atau kebaikan kepada orang lain.
Pertama, selalu niatkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah atau sedekah. Kedua selalu mengedepankan ketulusan dan keikhlasan dalam setiap pemberian. Ketiga, Jangan memikirkan apapun sebagai balasannya. Keempat, Lupakan setiap kebaikan yang pernah kita lakukan sebelumnya, jangan jadikan patokan untuk orang lain harus membalasnya sama.
Hal ini penting, agar kita tidak merasa kecewa, jika suatu waktu ada orang yang kita tolong justru membalas dengan tidak baik, atau menghilang dan tidak peduli saat kita butuh bantuan.