4 Alasan Dakwah Lewat Teladan Lebih Mengena Daripada Dakwah Lewat Ucapan
- google image
Misalnya saja, sebagai suami kamu ingin mendakwahi keluarga untuk menjalankan perintah sholat. Jika dakwah hanya lewat kata-kata, hal itu justru membuat keluargamu terkesan dituntut. Apalagi jika saat menyuruh mereka (sholat), kamu justru masih sibuk sendiri dengan urusan duniawi.
Berbeda jika, selain menggunakan kata-kata, kamu juga memberikan contoh secara langsung. Misal "Ayo ke masjid bareng" "Sini wudhu bareng Abi" dan lain sebagainya. Ajakan untuk mengerjakan perintah sholat itu akan terasa lebih merangkul dan mengena di hati.
2. Dakwah Secara Tindakan, Menggerakkan Hati Orang Untuk Mengikuti Tindakan Yang Didakwahkan
Kamu tidak perlu berbusa-busa mengajak orang untuk bersedekah. Coba turun tanganlah terlebih dahulu membantu orang-orang di sekitarmu. Percayalah! secara perlahan tindakanmu tersebut pasti akan disambut baik dan diikuti.
Orang-orang tersebut tergerak hatinya mengikuti langkahmu sebab terkesan pada tindakan yang kamu tunjukkan. Selain itu, juga melihat hasilnya yang baik sehingga membuat mereka ingin ikut berbagi.
3. Dakwah Teladan Menghilangkan Kesan Menggurui Atau Menghakimi
Meski sebenarnya kamu bermaksud baik dengan mendakwahkan/memberi nasehat atau mengingatkan seseorang. Bisa jadi, orang tersebut tidak bisa menangkap maksud baikmu. Dia justru merasa sedang kamu gurui/pojokkan/hakimi. Sehingga bukannya menjadi lebih baik. Tapi justru menjauhi atau membenci dirimu.