6 Dosa Besar yang Di Remehkan Istri Terhadap Suami
- google image
Jakarta, Olret – Setiap orang menginginkan dapat membina sebuah keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah. Dimana terdapat keharmonisan serta kebahagiaan dalam hubungan yang terjalin di dalam rumah tangga tersebut. Sehingga besar kemungkinan keluarga yang mereka bina akan langgeng.
Salah satu faktor pendorong terciptanya keluarga yang harmonis adalah hadirnya seorang istri yang selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Salah satunya adalah taat kepada perintah suaminya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
Andai boleh kuperintahkan seseorang untuk bersujud kepada yang lain, tentu kuperintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya. Hadits Riwayat Tirmidzi.
Akan tetapi banyak dari para istri yang kurang memahami arti pentingnya hal itu. Bahkan baik disadari ataupun tidak, mereka justru melakukan hal-hal yang mendurhakai suaminya. Apakah hal-hal tersebut?
1. Tidak Taat Kepada Suami.
Seorang istri yang taat pada suami adalah salah satu ciri wanita yang baik. Dan bagi wanita seperti itu maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjanjikan surga bagi mereka. Akan tetapi kenyataannya banyak para wanita yang tidak paham arti pentingnya menaati perintah suami.
Banyak alasan yang menyebabkannya, seperti status sosial, serta latar belakang pendidikan yang dimiliki istri lebih tinggi dari suami, dan lain sebagainya. Dalam hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
2. Tidak Menghormati Keluarga Suami.
Seorang istri harus menghormati keluarga suaminya, terutama orang tuanya. Dalam sebuah hadits shohih diriwayatkan bahwa.
Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita? Rasulullah menjawab: “Suaminya” (apabila sudah menikah). Kemudian Aisyah Radhiyallahu ‘anha bertanya lagi: “Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki? Rasulullah menjawab: “Ibunya,” (HR. Muslim).
3. Menolak Ajakan Suami Berhubungan.
Di dalam Islam, seorang istri yang menolak ajakan suami untuk bergaul, berarti ia istri yang membuka pintu laknat Allah terhadap dirinya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
"Jika seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan, akan tetapi ia (istri) tidak memenuhi ajakan suami, hingga malam itu suaminya marah, maka ia (istri) mendapatkan laknat para Malaikat sampai subuh." (HR Muslim).
4. Cemburu yang Berlebihan.
Pada dasarnya wanita memiliki sifat cemburu, namun jangan jadikan perasaan cemburu tersebut menjadi prasangka buruk terhadap suami. Terlebih lagi tidak memiliki bukti yang kuat.
Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain. Qur'an Surat Al Hujarat Ayat 12.
Agar keluarga bahagia, cemburulah sewajarnya. Jangan berlebih-lebihan dan selalu berpikir positif. Ali Bin Abi Thalib pernah mengatakan kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang laki-laki adalah keimanan. Jadikan perasaan cemburu mu sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
5. Tidak Menutup Aurat dan Menjaga Diri.
Dari Aisyah radhiallahu anha Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
Seorang istri yang membuka kain kepalanya di luar rumah suaminya. Maka berarti ia telah mengoyak tabir yang mendinding dirinya dengan Allah SWT. (HR Ahmad)
“Wanita (istri) shalehah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34).
6 Keluar Rumah Tanpa Izin Suami.
Seorang Istri harus izin kepada suaminya untuk keluar rumah termasuk untuk rumah orang tuanya. Jika pergi tanpa izin berarti istri sudah melanggar apa yang diajarkan oleh Islam. Dengan demikian, dia durhaka kepada suami dan ia berdosa.