Pendaki Gunung Marapi Terjebak saat Erupsi, Wajahnya Penuh Abu Vulkanik
- Instagram/@fakta.indo
Olret – Mendaki gunung masih menjadi salah satu kegiatan yang digemari banyak orang, bahkan kegiatan ini kerap dijadikan sebagai hobi maupun bagian dari program kerja, misalnya saja dari komunitas pecinta alam di lingkup mahasiswa.
Meski begitu, resiko buruk bisa saja terjadi. Semisal terjebak di hutan saat mendaki, terancam dengan adanya binatang buas, hingga terjebak erupsi.
Begitulah yang dialami mahasiswi asal kota Padang ini, ia merupakan pendaki gunung merapi yang terjebak saat erupsi, wajahnya pun penuh dengan abu vulkanik seperti dalam penampakan dari videonya yang beredar.
Pendaki gunung merapi terjebak saat erupsi
Melansir pada video yang diunggah melalui akun Instagram @fakta.indo, diketahui mahasiswi pendaki gunung merapi itu bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), dia dilaporkan terjebak saat kejadian erupsi Gunung Merapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada Minggu (3/12/2023), sekitar pukul 14.54 WIB. Saat ini ia sudah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR.
“Itu dia WhatsApp. Dia tidak kuat lagi katanya,” ujar Rani Radelani, orang tua Zhafirah, Minggu (3/12), dikutip dari akun Instagram @fakta.indo, pada Senin (4/12/2023).
Diketahui kalau Zhafirah mendaki bersama dengan teman-teman kampusnya sejak hari Jumat, (1/12/2023) lalu. Menurut Rani (orang tua Zhafirah), banyak barang-barang anaknya hilang. Video yang dikirim melalui handphone orang yang ditemukan.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphonenya (dikirim kondisinya),” imbuhnya.
“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, erupsi itu telah melontarkan abu vulkanik setinggi 1-3 kilometer. Sebanyak 11 orang pendaki gunung merapi Sumatera Barat ditemukan meninggal dunia, 3 orang lainnya selamat.
Alhasil, video wanita itu yang terjebak erupsi saat mendaki beredar di media sosial hingga membuatnya menjadi viral. Banyak netizen pun berkomentar atas kejadian tersebut, salah satunya berikut ini:
“Pembelajaran sekiranya ilmu naik gunung gak seberapa jangan sosoan, naik gunung butuh skill, baca map, bacah arah angin, kalau buat asik-asikan atau trend sumpah mending gak usah, nantang alam, salah-salah nyawa teruhannya,” komentar netizen.