NCT Dream Bahas Perjalanan Karier dari Sistem Kelulusan hingga Fixed Unit
- Sumber: rollingstone.co.uk
Olret – NCT Dream merupakan boy group di bawah naungan SM Entertainment yang melakukan debut pada tahun 2016.
Beranggotakan para remaja yang berusia antara 14-17 tahun saat mereka debut dengan single ‘Chewing Gum’, NCT Dream memiliki sistem awal kelulusan, dan bukan merupakan sub unit tetap dari brand NCT.
Secara khusus, sistem awal NCT Dream menuntut member yang telah berusia 19 tahun harus mengalami kelulusan dan meninggalkan grup, dan anggota muda baru akan ditambahkan.
Pada akhir tahun 2018, Mark menjadi member pertama yang mengalami kelulusan. Meninggalkan Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Chenle, dan Jisung melanjutkan aktivitas mereka dengan 6 anggota saja.
Meski terus aktif dan melakukan comeback setiap tahunnya keenam member NCT Dream terus dikejar ketakutan akan sistem kelulusan tersebut, dan tak jelasnya di sub unit NCT mana mereka akan berakhir.
Pada akhir tahun 2019, member kelahiran tahun 2000 yakni Renjun, Jeno, Haechan, dan Jaemin dijadwalkan lulus dari NCT Dream, dan meninggalkan Chenle dan Jisung.
Hal ini tentu saja membuat para penggemar yang telah mengikuti mereka sejak debut merasa sedih dan tak ingin melihat NCT Dream bubar.
Mereka dengan sekuat tenaga menyerukan kepada pihak agensi agar NCT Dream menjadi sub unit tetap NCT.
NCT Dream bahas perjalanan karier sebagai 7Dream
- Sumber: rollingstone.co.uk
Karena dukungan para penggemar, SM Entertainment akhirnya mengumumkan menghapus sistem kelulusan NCT Dream pada tahun 2020, dan mengembalikan Mark ke dalam grup. Dengan begitu NCT Dream akan kembali berpromosi dengan tujuh anggota.
Pada tahun 2021 Mark melakukan comeback pertamanya bersama NCT Dream setelah ia lulus pada tahun 2018.
Kembalinya Mark menjadi bagian dari NCT Dream sukses membuat grup mereka meraih kesuksesan yang besar dan semakin dicintai para penggemar.
Mengenang perjalanan karier yang tidak mulus, ketujuh member NCT Dream baru-baru ini duduk bersama majalah Rolling Stone UK untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Khususnya Mark yang menjadi satu-satunya member NCT Dream yang sempat merasakan sistem kelulusan dan berpisah dengan member lainnya.
“Sistem kelulusan itu traumatis, tetapi kami harus menerimanya dan maju,” ungkap Mark, seperti dikutip dari laman rollingstones.co.uk pada Kamis (13/4/2023).
Leader NCT Dream itu melanjutkan, “Ketika kembali, jujur saja aku tidak sepenuhnya merasa lega. Aku tidak tahu bagaimana semua orang atau para penggemar akan bereaksi tentang hal itu. Aku sendiri tidak tahu bagaimana harus bereaksi.”
Meskipun merasa bingung harus bersikap pada awalnya, Mark merasa bersyukur dapat kembali menjadi anggota NCT Dream dan melakukan kegiatan bersama member yang lain sebagai 7Dream.
