Makan Telur Mentah Meningkatkan Kinerja Seksual, Ini Kata Dokter!

Olret – “Telur” memiliki banyak manfaat karena banyaknya nutrisi yang terkandung di dalam telur. Namun ada banyak kepercayaan tentang telur yang terkadang benar atau salah, terutama tentang memakan “telur mentah”.

Apakah itu benar atau tidak? Makan "telur mentah" meningkatkan kinerja seksual.



Fakta Penting Tentang Cinta dan Hasrat Seksual

Photo :

• freepik.com/author/racool-studio

Dilansir dari Sanook, menurut Asst. Prof. Daruneewan Warodomwijit, M.D., Departemen Nutrisi Medis dan Biokimia Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran RS Ramathibodi Universitas Mahidol mengatakan makan "telur mentah" untuk meningkatkan kinerja seksual adalah "tidak benar".

Telur merupakan sumber protein baik yang mudah diserap tanpa lemak, sehingga saat kita melakukan aktivitas fisik apapun dan terjadi cedera pada tubuh atau otot. Telur kaya akan protein, sehingga dapat berkontribusi pada pemulihan umum daripada langsung membantu dalam meningkatkan performa seksual.

Bahaya telur mentah menurut penelitian



telur mentah

Photo :

• freepik.com

Penelitian telah menemukan bahwa orang yang makan telur mentah hanya 51% protein yang diserap oleh tubuh, sehingga disarankan untuk memakannya yang sudah dimasak daripada telur mentah.

Telur mentah juga berisiko terkontaminasi bakteri yang disebut Salmonella, yang dapat menyebabkan sakit perut. Diare dengan tinja mungkin mengandung darah, muntah, sakit kepala, pusing, demam, menggigil dan kehilangan nafsu makan.

Selain itu, jika tubuh menerima Avidin dalam jumlah besar dari putih telur mentah. Dapat berisiko menyebabkan tubuh menghambat penyerapan vitamin, terutama biotin, yang juga dapat mengakibatkan kerontokan rambut.

Makanan penambah gairah seksual

Ada banyak makanan yang berkontribusi terhadap performa seksual, seperti alpukat, ginkgo, makanan laut, cokelat, ginseng merah, dll. Selain itu, olahraga teratur. Dan istirahat yang cukup membantu menjaga kesehatan tubuh juga.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.