Pura Gunung Kawi di Bali, Persemayaman Abadi Raja-raja Dinasti Udayana
- u-repot
Olret – Kompleks Pura Gunung Kawi terdiri dari kumpulan kuil kuno yang diukir di muka tebing batu di Bali tengah. Situs utama menghadap ke Sungai Pakerisan yang suci, yang juga mengalir melalui Pura Tirta Empul satu kilometer ke utara. Di seberang sungai dari relief kuno, adalah halaman candi yang menampilkan kuil Hindu kuno dengan gaya arsitektur yang lebih kontemporer.
Wilayah Pejeng Bali terkenal dengan koleksi situs arkeologinya yang kaya, dan Pura Gunung Kawi adalah tempat persinggahan populer dalam perjalanan melalui dataran tinggi tengah Kabupaten Gianyar.
300 langkah lebih jauh ke sungai, terdapat pemandangan yang indah berupa sawah yang subur dan lembah hijau yang indah, akan membawa kamu kembali ke masa lalu dan jauh dari modern.
Cara Menuju Pura Gunung Kawi
Pura Gunung Kawi tak jauh dari Jalan Raya Tampaksiring atau hanya beberapa ratus meter ke arah timur dari jalur utama. Kamu harus terus berjalan di sepanjang jalan beraspal yang dipenuhi dengan toko-toko seni dan warung lokal kecil.
Di ujung tangga, kamu akan menemukan sebuah gapura. Kamu dapat melanjutkan melalui gapura batu dengan pilar-pilar kecil yang masing-masing memegang vas tanah berisi air suci.
Kamu bisa memercikkan air ini ke diri sendiri sebelum masuk lebih jauh sebagai tanda penyucian. Di dalam, pemandangan terbuka ke situs utama dengan 10 kuil setinggi 7 meter yang diukir di lereng bukit berbatu. Ada 4 di sisi barat dan 5 lainnya di sisi timur sungai, sedangkan di selatan di seberang lembah menyembunyikan yang lain.
Menurut legenda, ini adalah peringatan Raja Udayana Bali yang didewakan, selir dan keluarganya, yang menyebabkan Pura Gunung Kawi secara luas dianggap sebagai situs makam Dinasti Warmadewa.
Fitur dan Arsitektur Pura Gunung Kawi
Gua batu kecil yang benar-benar berfungsi sebagai tempat meditasi melengkapi kuil, di mana biksu Buddha biasa duduk dan merenung. Memang, sejarah Bali telah menunjukkan bahwa kedua agama itu hidup berdampingan secara harmonis di masa lalu.
Di seberang sungai dan di samping kompleks kuil batu pertama adalah halaman pura fungsional yang oleh penduduk setempat pada dasarnya disebut sebagai Pura Gunung Kawi.
Di dalam, itu ditata seperti halaman pura Bali lainnya, lengkap dengan berbagai tempat pemujaan di sekitar paviliun utama pura atau 'bale'.
Pakaian adat yang terdiri dari kain sarung dengan selempang di pinggang adalah kebiasaan, dan wanita tidak boleh mengunjungi atau memasuki kompleks Pura Gunung Kawi selama haid. Ikat pinggang dan sarung tersedia untuk disewa dengan pembelian tiket di loket sebelum tangga yang menuju ke lembah.
Pura ini didekorasi saat ulang tahun pura piodalan setiap tahun mengikuti Purnama Katiga atau 'bulan purnama ke-3' dalam kalender Bali. Kesempatan seperti itu memungkinkan pengaturan foto yang lebih meriah dan eksotis. Perhatikan bahwa ada sebuah candi bernama sama, Gunung Kawi Sebatu, sekitar 4,5 km barat laut.
Alamat Pura Gunung Kawi di Bali
Lokasi: Banjar Penaka, Tampaksiring, Gianyar, Bali 80552, Indonesia
Nah, itu lah informasi seputar pura gunung kawi di Bali. Bagaimana menurut kamu?