Aku Bukan Seperti Ayahmu. Namun Berharap Bisa Sehebat Dia Bagi Anakku
- tvN
Olret – Figur ayah yang kuat memberi contoh kepada kamu untuk bisa berdikari. Sebab perempuan pun harus punya jiwa mandiri
Ibu memang sosok yang selalu mengerti kamu sepenuhnya sebagai perempuan. Ibu membantu kamu tumbuh hampir semua hal yang berkaitan dengan fisik atau emosional. Namun, di balik sosok ibu yang selalu sepenuhnya membantu kamu tumbuh, ada satu sosok yang tak kalah berarti untuk hidupmu.
Sosok yang tak hanya melindungi atau menjaga, tapi juga mengawasi dalam diamnya. Sosok yang selalu siap mengulurkan tangan dan merangkulmu saat kamu jatuh.
Bahkan dia tak pernah lelah mengajarimu untuk bangkit. Dia orang yang darahnya selalu mengalir di dalam tubuhmu. Siapa lagi kalau bukan ayah, yang sampai kapanpun akan menjadi laki-laki spesial di hidupmu. Dan memang cuma kamu yang tahu alasannya kenapa ayah tak pernah tergantikan oleh laki-laki manapun.
Jelas Aku Mengetahuinya, Bahwa Perempuan Akan Selalu Menjadikan Ayah Sebagai Cinta Pertama dan Lelaki Paling Berharga Dalam Hidupnya.
Seperti halnya, mencintai seorang perempuan yang tak akan pernah membuat seorang lelaki mampu menyaingi kasih sayang ayahnya. Bagaimana pun, anak perempuan tetap akan menjadikan ayah sebagai lelaki paling berharga dalam hidupnya. Itu hal yang sangat wajar. Ayah adalah lelaki pertama dan dalam waktu panjang mengenalkan banyak hal kepadanya. Tentu tak layak dibandingkan dengan seorang kekasih.
Orang yang datang kemudian dalam hidup seorang perempuan. Lelaki yang belajar mengenal dan masih banyak belajar, masih banyak belum tahunya. Aku memilihmu untuk belajar mendalami apa pun perihal kamu. Tidak mudah memang memahami perempuan. Apalagi perempuan sepertimu. Yang kedalaman hatimu masih saja belum mampu kujangkau. Yang resahmu tak selalu mampu kupekai.
Jujur Ku Akui, Saat Ini Aku Lah Seorang Lelaki yang Selalu Ingin Mengetahui Semua Tentang Kamu, Karena Bagiku Kamu Adalah Kebahagian yang Tak Ternilai.
Aku masihlah lelaki yang sepenuh hati ingin belajar banyak hal tentang kamu. Ingin tahu bagaimana putri kecil ayahnya tumbuh seperti sekarang ini. Bagaimana perlakuan ayah kepada anak gadisnya hingga bisa menjadi kekasihku hari ini. Aku ingin memahamimu sebagai lelaki yang terus belajar. Lelaki yang tak akan pernah melebihi ayahmu.
Namun berharap suatu saat bisa sehebat ayahmu bagi anak-anakku. Perempuan yang dengan sungguh kusayangi. Bersedialah memberiku waktu memahamimu. Beri aku kesempatan lebih lama, agar mengerti bagaimana gadis kecil ayah yang dulu manja bisa menjadi perempuan dewasa. Barangkali tak banyak hal yang bisa kujanjikan kepadamu. Selain belajar tetap setia dan bekerja keras demi kebahagiaan perempuanku.
Sebab, semua kepastian hanyalah milik yang mahakuasa. Kuasaku hanyalah berusaha dan menjagamu dengan doa-doa.
Aku hanyalah lelaki yang belajar untuk tumbuh lebih tinggi. Agar kelak bisa meneduhkanmu saat lelap dan terik matahari. Walaupun tak pernah sehebat ayahmu. Namun aku ingin selalu berusaha menjadi lelaki yang bisa mengimbangimu. Mampu mendampingimu. Juga akan terus belajar menjadi imam yang baik bagimu. Kelak, semoga niat ini dikabulkan yang mahakuasa.
Menjadi lelaki yang pertama kali kamu tatap saat terbangun di pagi buta, serta lelaki yang menjagamu terlelap di malam-malam yang lama. Sepanjang hembusan nafasku, untuk menjagamu Hingga Akhir Usia