Bolehkah Anak-anak Makan Petai? Simak Penjelasannya
- www.pixabay.com
Olret –Hai moms, pasti nggak asing lagi dengar namanya kan? Tanaman satu ini emang nikmat banget ya apalagi dicampur dengan nasi hangat. Hmm yummy
Namanya Pete, Petai atau nama botaninya Parkia Speciosa termasuk dari suku polong-polongan (Fabaceae), anak suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar di Nusantara bagian Barat. Bijinya, yang disebut 'petai' seringkali dikonsumsi baik dalam keadaan mentah atau direbus maupun digoreng.
Di Indonesia sendiri Petai memiliki banyak peminat, dijadikan olahan lauk makan atau lalapan. Banyak sekali kreasi masakan yang bisa diolah dengan petai. Harganya pun terjangkau namun bisa juga melambung mahal.
Selain enak jadi lauk atau lalapan, petai juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Petai memiliki kandungan nutrisi yang beragam yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan dalam petai ada air, protein, karbohidrat, serat, kalsium, kalium, Vitamin C, Vitamin B¹, Vitamin B² dan Vitamin E dan lain-lain.
Dilansir dalam laman youtubenya, dr Saddam Ismail, yang seorang Healthy Vlogger, mengataksn jjka petai memiliki banyak manfaat diantaranya:
Mampu Mengontrol Kadar Gula Darah, Menjaga kesehatan Jantung karena kandungan kalium yang dimilikinya, Mengatasi Infeksi sebab petai juga mengandung antisiosidan, flavonoid dan denolik yang bisa membunuh kuman, meningkatkan kemampuan otak dalam berpikir, Memperbaiki masalah pencernaan karena kaya akan serat serta mampu melancarkan BAB dan sembelit dan bagus untuk kesehatan mata karena mengandung vitamin A yang tinggi.
Tapi pastikan hanya mengkonsumsinya secukupnya ya parents.
Pengemar petai tidak hanya dari kalangan orang dewasa saja, namun juga anak-anak.
Apakah anak moms suka makan petai? Tapi aman nggak ya jika anak-anak mengkonsumsi petai?
Sebab petai juga memiliki efek samping loh.
Dilansir dalam laman instagramnya, dr Aisya Fikritama, SpA seorang Dokter Spesialis Anak Expert KumparanMom, menjelaskan jika dibalik manfaat yang terdapat pada petai orangtua harus pastikan pemberian petain yang dikonsumsi anak tidak berlebihan alias secukupnya.
"Lektin dalam petai bisa bersifat racun karena efek lektin bisa menyebabkan alergi dan defisiensi nutrisi", imbuh dr Aisya Fikritama dilansir dalam laman instagramnya.
Selain itu petai juga mengandung protein yang tinggi sehinga jika dikonsumsi tiap hari bisa menimbulkan efek negatif ke ginjal.
Dan bisa membuat perut anak terasa kenyang lebih lama sebab mengandung karbohidrat.
Sebelum moms memberikan petai kepada anak, pastikan jika nutrisi yang dibutuhkan anak sudah tercukupi dari makanan dan minuman.
Sebab mengkonsumsi petai bisa menimbulkan bau yang menyengat. Ajak anak sikat gigi setelah makan petai, minum susu dan buah-buahan.
Dalam sebuah penelitian dijelaskan jika petai juga mengandung senyawa hydrogen, sulfida, etanol, 1,2,4-trithiolone dan acetaldehyde. Kandungan 1,2,4-trithiolone lah yang di sebut menimbulkan bau di mulut dan urine.
Dan apabila anak mengkonsumsi petai dalam kondisi mentah ini beresiko membuat perut kembung dan menganggu pencernaan. Sebab dalam petai terdapat phytates dan inhibitor yang menghambat pencernaan protein, menggangu tubuh menyerap seng dan kalsium.
Lalu bukan hanya jengkol saja yang mengandung asam jengkolat (pegal-pegal). Didalam petai juga mengandung asam jengkolat ini. Jika konsumsi terlalu berlebihan maka Asam jengkolat akan menumpuk dan membuat persendian terasa pegal.
Jadi moms, sah-sah saja jika si kecil suka dan mau makan petai ya. Tapi pastikan konsumsinya tidak berlebihan dan secukupnya saja.
Semoga bermanfaat.