Terima kasih Telah Setia, Dari Mengenalmu, Mendoakanmu Hingga Menua Bersamamu
Dan entah kenapa itu dengan mudah masuk ke dalam hatiku. Perkenalan yang seharusnya baru terjadi itu, seakan terasa sudah sering kali terjadi.
Seperti sebuah reinkarnasi, kita dipisahkan di masa lalu untuk dipertemukan di masa kini. Sehingga dalam arti lain, kita sebenarnya sudah saling mengenal dalam waktu yang lama, namun kita sama sekali tak menyadarinya. Namun sungguh, aku sudah merasa mengenalmu jauh sebelum perkenalan singat tapi mengesankan itu.
Hingga Tak Sadar, Entah Mulai Kapan, Namamu Sudah Kusebut Dalam Doaku. Kuharap Semoga Tuhan Meridhoi Apa Yang Aku Rasa, Sehingga Hatiku Tak Akan Terluka
Entah sejak kapan, sejak pertemuan itukah atau bahkan sebelumnya, aku sudah mulai menyebut namamu dalam doaku. Berharap bahwa Tuhan menyatukan kita dengan cara yang baik dan indah, sebaik pertemuan saat itu. Aku berharap Tuhan bukan mengirimmu sebagai ujian bagi hatiku dan pembelajaran. Namun benar benar takdir yang selama ini kunanti.
Hingga tak lelah aku merayuNya, tak lelah selalu kusebutkan namamu, dan tak lelah pula aku berusaha untuk memperbaiki diri dan memantaskan diriku. Aku percaya bahwa semua doa dan perjuangkan tak pernah sia sia. Aku tahu, ketika hatiku berkata bahwa kamu adalah takdir Tuhan untukku.