Dear Allah, Apa Kabar Dirinya, Lelaki yang Engkau Ciptakan Khusus Untukku?

Dear Allah, Apa Kabar Seseorang yang Kau Janjikan Akan Menyempurnakan Impianku? 

Baik-baik sajakah dirinya disana? Lelaki yang engkau ciptakan khusus untukku.  Semoga Engkau selalu menjaga tak hanya raganya namun juga hatinya. Jika kini dia masih berstatus kekasih orang, biarlah, biarkan dia menikmati kehidupan percintaanya sebelum bertemu denganku.

Namun pintaku Tuhan, semoga dia bisa menjaga jiwa dan raganya hanya untuk aku yang nanti akan menemani masa depannya. 

Jika kini dia tengah berkonflik dengan kekasihnya semoga saja dia lekas melepaskan. Dan mulailah bergerak, pacu kakinya tuk segera bertamu kerumahku. Jika dia tengah berkelana mencari tulang rusuknya, ku harap ia tidak salah jalan. Gunakan penunjuk arah yang benar kasih, supaya kau tak salah rumah. 

Rumahku berdinding papan, berwarna hijau, halaman rumahku penuh dengan bunga, teduh untuk dipandang.Ku beri tahu dirimu biar kau tak terkejut nanti jika tulang rusukmu ini bukanlah dari kalangan berada hanya gadis biasa tak pandai bersolek.

Jika dia tengah sibuk, semoga sibuknya diisi dengan berkerja ataupun berkarya. Bagaimana pun ayah dari anak-anakku haruslah lelaki berilmu. Yang akan membimbingku dan menjadi imam dalam hidupku nanti. Bagaimana pun buruknya aku, namun pemimpin dalam rumah tanggaku adalah lelaki bertanggungjawab bukan malas-malasan.

Dear Allah, Untuk “dia” yang Kau Rahasiakan 

Aku tidak mengenal namanya maupun rupanya. Sosoknya masih engkau sembunyikan dalam pandanganku. Meski waktu dan cuaca berubah tapi tidak dengan doa yang ku panjatkan. Walau kami tak saling mengenal, namun ku yakin aku dan dia saling mendoakan. Indah meski tak bernama, karena aku percaya para malaikat tengah mengaminkan doa-doa kami. Sebab aku yakin waktu temu kami telah engkau siapkan.

Dear Allah, Untuk ‘dia’ Lelaki yang Telah Kau Tulis dalam Lauhu Mahfuz-Mu

Katakan padanya, jangan terburu-buru. Aku butuh sosok yang tidak gegabah dalam bersikap. Katakan padanya, siapkan bekal untuk datang kerumahku. Bukan materi yang akan ku tanyakan. Namun ilmu yang ia miliki untuk menjadi penggenap imanku. Sampaikan padanya Allah, aku butuh lelaki sholeh dan berakhlak baik yang akan jadi suami dan ayah dari anak-anakku kelak.

Dear Allah, Jika Lelaki yang Kau Takdirkan Jadi Masa Depanku Adalah Dia Yang Tak Sempurna

Yang  saat ini masih jauh dari kata taat, ku mohon lembutkan hatinya dan sampaikan hidayahMu padanya. Ku ingin ‘dia’ bertamu kerumah bukan sebagai lelaki  ‘brengsek’  yang tak beradab tapi pejuang subuh yang lantunan khalamillahi tak henti terucap, melantun dengan indah dari mulutnya. Dan katakan padanya Allah, jangan risau dengan masa lalunya, sama sepertinya aku pun punya masa lalu. Namun yang akan ku lihat darinya  adalah dia yang saat ini dalam ketaatan tanpa bayang-bayang masa lalu.  Aku tidak mencari yang sempurna sebab aku pun banyak kekurangan. 

Dear Allah, Sampaikan Pesanku Padanya

Untuk suami masa depan ku. Teruslah menjadi taat. Teruslah menjadi baik jangan lelah dan aku pun begitu. Bersabarlah dan berprasangka baiklah pada Allah, janjinya tak pernah salah. Mengenai pertemuan kita telah ia rancang dengan begitu indah. Tugas kita adalah saling mendoakan dalam ikhtiar. Tetap saling menjaga dalam ketaatan.

Dear Allah, Kutitip Dia Kekasih Halalku

 Jika ia mulai lelah maka bantu dia untuk istiqomah. Jika langkahnya mulai gontai tuk menulusuri jalur panjang yang Kau uji bantu ia untuk bangkit dan meneruskan perjalanannya hingga sampai dihadapan kedua orang tuaku. Jika dia mulai salah arah, tolong Allah luruskan jalannya beri dia petunjuk dalam memilih dan melangkah ke tujuan yang benar.

 

 

 

 

 

 

 

 

artikel ini pernah terbit di UC News.com dengan penulis yang sama