Belajar Mengikhlaskan Luka Dari Masa Lalu, Agar Nikmat Hari Ini Lebih Mudah Di Syukuri

Diam dan belajar ikhlas
Sumber :
  • instagram

Olret – Percayalah ketika hatimu lebih damai, lebih tenang dan luka yang terlewati sudah hilang dan tidak berbekas lagi. Maka akan mudah bagimu untuk menikmati nikmat Tuhan hari ini dengan penuh rasa syukur.

Jangan Sibuk Mencari Pembenaran, Jika Salah Minta Maaf Saja

Karena hatimu sudah terbebas dari rasa sakit, iri, dengki maupun dendam dari masa lalumu. Jadi belajar dan terus belajar mengikhlaskan apa yang terjadi. Lihatlah sedalam apapun luka yang diberikan masa lalumu, kamu disini masih tetap bisa berdiri, masih baik baik saja, tetap bahagia dan menggapai mimpi. Terpenting kamu tetap bisa bersyukur dan menikmati keindahan yang Tuhan berikan.

Luka Dari Masa Lalu Memang Sukar Untuk Dihilangkan, Namun Tetap Bisa Disembuhkan Oleh Keinginan Dan Waktu

Apa yang sudah terjadi, biarkanlah berlalu, apa yang memang sudah terlewati tidak perlu terlalu bersusah payah untuk melakukannya. Cukup sembuhkan hatimu dan dirimu dari luka masa lalumu, dengan keinginan yang kuat.

Cinta Datang Kepada Siapapun, Tak Mengenal Waktu

Fokuskan pikiranmu, move on kan dirimu ke hal hal baru yang lebih menyenangkan dan membahagiakan. Karena percayalah, meskipun luka itu sukar dihilangkan, karena itu memang yang harus kita lewati. Tapi hatimu tetap bisa tersembuhkan dengan keinginan dan waktu.

Mulailah Dengan Memaafkan Dirimu Atas Rasa Benci Atas Luka Itu, Baru Maafkanlah Masa Lalumu. Percayalah Saat Hatimu Sudah Damai, Kata Maaf Itu Akan Lebih Mudah Terucap.

Ikhlas itu adalah ketika kamu berhasil menerima apa yang sudah dilewati dan memaafkan semua yang terjadi. Dapat mengontrol hati kembali dan tidak lagi merasakan luka yang menyiksa batinmu. Saat kamu berhasil menyembuhkan hatimu, saat kamu bisa mendamaikannya kembali. Memaafkan semua rasa benci yang pernah tumbuh itu. Memaafkan seseorang bukan berarti karena lemah tapi menyadari setiap orang tak sempurna.

Halaman Selanjutnya
img_title
Biarlah Waktu Mengabadikan Kita Dalam Asin dan Asamnya Hidup yang Telah Menyatu