Awas Penipuan Online Berkedok Sad Fishing Atau Menjual Kesedihan. Ciri Dan Cara Terhindar
- WesalTv
Misalnya saja, pelaku sad fishing menjual barang tertentu di akun media sosial miliknya. Bukan fokus menjelaskan deskripsi atau kegunaan barang tersebut. Dia justru lebih banyak menunjukkan alias menjual kesedihan untuk menarik customer.
Isi postingannya seperti "Tolong larisin daganganku ya, Kakak, Bun, Umn ... biar bisa untuk beli susu si kecil, untuk berobat, untuk beli beras, token habis. Dari pagi anak-anak belum makan, ga ada beras, tolong beli dagangan saya dll dsb"
3. Mengemis Online
Semakin berani beberapa pelaku sad fishing juga mengemis online dengan memperlihatkan kesedihan atau kesusahan yang dimiliki.
Contohnya, "Tolong saya, belum makan dari pagi gak ada beras, anak sakit suami sakit gak ada uang untuk berobat, token habis udah mati, ga bisa bayar uang sekolah, saya banyak hutang dll. Tolong bantu seikhlasnya, atau pinjami saya uang supaya bisa beli beras, untuk pegangan jajan anak saya, untuk beli obat dll dsb."
Nah, ciri ketiga ini yang biasanya digunakan penipu online untuk menarik simpati netizen hingga meraup keuntungan dengan meminta sumbangan atau donasi. Bahkan untuk meyakinkan netizen ada yang menyertakan foto atau gambar tertentu. Misal gambar orang kesusahan, orang sakit, hingga janda beranak.
Mengemis online ini, juga tidak hanya memperlihatkan kesedihan diri sendiri. Ada pula yang menipu dengan pura-pura menggalang dana untuk kesusahan orang lain.