Awas Penipuan Online Berkedok Sad Fishing Atau Menjual Kesedihan. Ciri Dan Cara Terhindar

Penipuan Online Berkedok Sad Fishing
Sumber :
  • WesalTv

Olret –Perkembangan teknologi, internet, sosial media dan lain sebagainya, memang membawa banyak dampak positif. Tapi ada saja, beberapa oknum yang menggunakannya untuk kepentingan diri sendiri sampai menipu dan merugikan orang lain. 

Cristiano Ronaldo Viral Dengan Mr Beast, Ada Apa?

Salah satu penipuan yang paling sering digunakan sekarang adalah dengan menggunakan "Sad Fishing" atau menjual cerita sedih untuk menarik simpati, memanipulasi dan memanfaatkan orang lain. 

Nah, supaya kamu lebih waspada dan tidak terjebak pada oknum "sad fishing" ini. Yuk kenali apa itu sad fishing, ciri pelaku dan cara menghadapinya. 

Apa Itu Sad Fishing? 

Media Vietnam : Mike Tyson Hampir Mati Pada Tahun 2024

Sad fishing sering juga disebut sebagai “trolling emotional“, yaitu suatu tindakan menggunakan rasa sakit yang dialami atau kerentanan emosional seseorang sebagai cara untuk mendapatkan perhatian, simpati, keuntungan dan mencari validasi di media sosial.

Dalam postingan sosial media, Sad fishing digambarkan postingan emosional seseorang yang berlebihan secara sengaja, seperti keluhan, kesulitan, musibah atau kesedihan (yang menurutnya) telah dialaminya.

Agus Salim Salahkan Netizen yang Adu Domba, Begini Katanya!

Tujuannya, untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain. Karena itu, sad fishing bisa dinilai sebagai tindakan manipulatif yang bisa mempermainkan perasaan dan rasa empati seseorang. 

Masalahnya mungkin jika hanya sekedar ingin curhat dengan mengeluhkan hidup dan menarik simpati. Hal itu masih tidak terlalu merugikan orang lain. Namun ada beberapa oknum yang menggunakan sad fishing untuk menipu orang lain secara online. Dia biasanya mengemis bantuan dengan menceritakan kesedihan yang tidak benar. 

Ciri-Ciri Pelaku Sad Fishing! 

Terlepas dari tujuan sad fishing. Inilah beberapa ciri-ciri akun sad Fishing yang tersebar di media sosial. 

1. Postingan Berisi Kesedihan, Keluhan dan Penderitaan Hidup 

Sebagaimana pengertian di atas. Sad fishing ditandai dengan postingan soal kesedihan, musibah atau penderitaan hidup. Biasanya pelakunya akan sering membuat status atau postingan berisi cerita kesedihan soal hidupnya atau hidup orang lain. 

Hal ini akan membuat netizen bersimpati, bahkan bergerak ingin membantu. 

2. Menjual Kesedihan Untuk Mendapatkan Keuntungan 

Misalnya saja, pelaku sad fishing menjual barang tertentu di akun media sosial miliknya. Bukan fokus menjelaskan deskripsi atau kegunaan barang tersebut. Dia justru lebih banyak menunjukkan alias menjual kesedihan untuk menarik customer. 

Isi postingannya seperti "Tolong larisin daganganku ya, Kakak, Bun, Umn ... biar bisa untuk beli susu si kecil, untuk berobat, untuk beli beras, token habis. Dari pagi anak-anak belum makan, ga ada beras, tolong beli dagangan saya dll dsb"

3. Mengemis Online 

Semakin berani beberapa pelaku sad fishing juga mengemis online dengan memperlihatkan kesedihan atau kesusahan yang dimiliki. 

Contohnya, "Tolong saya, belum makan dari pagi gak ada beras, anak sakit suami sakit gak ada uang untuk berobat, token habis udah mati, ga bisa bayar uang sekolah, saya banyak hutang dll. Tolong bantu seikhlasnya, atau pinjami saya uang supaya bisa beli beras, untuk pegangan jajan anak saya, untuk beli obat dll dsb."

Nah, ciri ketiga ini yang biasanya digunakan penipu online untuk menarik simpati netizen hingga meraup keuntungan dengan meminta sumbangan atau donasi. Bahkan untuk meyakinkan netizen ada yang menyertakan foto atau gambar tertentu. Misal gambar orang kesusahan, orang sakit, hingga janda beranak. 

Mengemis online ini, juga tidak hanya memperlihatkan kesedihan diri sendiri. Ada pula yang menipu dengan pura-pura menggalang dana untuk kesusahan orang lain. 

Cara Menghadapi Supaya Tidak Terjebak Penipuan Sad Fishing 

Penipuan Sad Fishing menggunakan kesedihan untuk menarik simpati orang lain. Dengan harapan, orang tersebut akan membantu dan memberikan apa yang diinginkan pelaku, yang kebanyakan dalam kasus ini adalah uang. Dan hal ini sering berhasil karena memang masih banyak orang baik yang tergerak hatinya membantu saudara yang kesusahan. 

Nah, supaya kamu tidak menjadi salah satu korbannya. Inilah beberapa cara yang bisa kamu terapkan sebelum memutuskan memberikan bantuan. 

1. Check Kembali Kebenaran Cerita Kesedihan Atau Musibah Korban 

Misalnya saja, kamu tiba-tiba dihubungi oleh seseorang yang meminta bantuan dengan menceritakan kisah sedihnya atau menemukan postingan yang sangat memprihatikan. Kemudian, hatimu tergerak untuk membantu.  

Pertama coba cek kembali kebenaran cerita kesedihan tersebut. Dengan meminta kontak langsung dengan pelaku. Interogasi dengan seksama, minta ktp hingga alamat lengkap. Jika dia memberikan semuanya, kemungkinan dia memang layak mendapatkan bantuan. 

2. Video Call Untuk Memastikan Wajah Pelaku Sama Dengan Identitasnya. 

Beberapa orang bisa saja menipu dengan menggunakan identitas orang lain. Nah, untuk memastikan jika memang benar pelaku sad fishing benar-benar butuh bantuan. Lakukan video calling, supaya kamu yakin jika wajah pelaku mirip dengan identitasnya. 

3. Minta Bantuan Orang Lain Untuk Mengecek Kebenaran Cerita Pelaku

Jika kamu punya teman yang berdomisili tidak jauh dari pelaku sad fishing, maka mintalah mereka untuk mengecek secara langsung. Bisa juga minta bantuan rt/rw, apabila memang dibutuhkan. Intinya kamu yakin jika memang cerita kesedihan yang disampaikan benar. 

4. Periksa Nomor Telepon Di Get Contact 

Beberapa pelaku tidak memberikan kontak yang sebenarnya. Karena itu memeriksakan nomor telepon di get contact menjadi hal yang penting. 

Siapa tahu nama yang dipakainya terdaftar dengan banyak panggilan "catering, yayasan, nama yang berbeda-beda dll"

5. Cek Apakah Pelaku Sering Melakukan Sad Fishing Tersebut Pada Orang Lain Atau Di Banyak Grup

Di beberapa bulan yang lalu, beberapa grup media sosial di susupi sad fishing dengan meminta bantuan berupa pinjaman untuk membangun. Pelaku bahkan menyebutkan nominal uang yang dibutuhkan dan berjanji mengembalikan saat sudah sukses. 

Pelaku sad fishing ini terus melakukan hal tersebut di berbagai grup. Bahkan setelah ada beberapa orang yang tertipu dan membantu. Tetap melakukan hal yang sama. 

Jadi, coba cek dulu di riwayat pencarian, siapa tahu sebelumnya pelaku sad fishing yang ingin kamu bantu sekarang. Ternyata sering melakukan hal yang sama sebelumnya. 

6. Bertemu Secara Langsung 

Jika memungkinkan bertemu secara langsung adalah cara terbaik terhindar dari penipuan. Dengan bertemu langsung, kamu memastikan jika benar benar pelaku membutuhkan bantuan, keadaan atau kondisinya secara lebih nyata dan menyampaikan bantuan tepat sasaran (tidak lewat berbagai tangan)