Karena Cinta yang Dipaksakan Hanya Akan Menyakiti, Setuju?

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Sumber :
  • https://unsplash.com/@lashleyrich

Olret – Banyak dari kita yang mencintai karena terpaksa. Alasannya karena kasihan, ekonomi, dan alasan lainnya.

Meskipun Memilih Sendiri, Bukan Berarti Harus Membuatmu Menutup Diri Bukan?

Namun hal seperti ini bukannya membuatmu bahagia malahan akan membuatmu menderita. Cinta yang murni adalah cinta yang muncul dari hati, perasaan yang muncul karena adanya kontak batin dengan si dia.

Cinta yang dipaksakan sering kali hanya akan berujung saling melukai. Ketika kamu cuma pura-pura mencintai seseorang, bukan cuma dia yang sedang kamu bohongi. Kamu pun sesungguhnya sedang membohongi dirimu sendiri juga.

Kamu yang Mengutuk Diri Sendiri, Bersabarlah. Jangan Salahkan Dirimu!

Memaksakan cinta dan perasaan pada kenyataannya bisa membuatmu menderita. Tak hanya itu saja, dia pun tak akan merasa bahagia. Sesuatu yang cuma pura-pura atau diwarnai paksaan pastinya akan terasa di dalam hati, sehingga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam sebuah hubungan.

Mau sampai kapan berpura-pura?

Bersedih Karena Patah Hati Itu Biasa, Tapi Kamu Juga Harus Bangkit Lagi

Sampai kapan mau terus berpura-pura? Berpura-pura itu sungguh melelahkan. Mungkin kita bisa bertahan untuk sementara waktu, tapi tak akan bisa selamanya menjadi orang yang berbeda setiap kali memaksakan diri mencintai seseorang.

Berpura-pura mencintai atau pura-pura tidak mencintai seseorang akan sama sulitnya.

Ketulusan Muncul dari Sebuah Kejujuran

Cinta yang tulus itu berasal dari perasaan yang jujur. Kalau selama ini cuma pura-pura dan memaksakan diri, ketulusan dalam mencintai sulit untuk tercipta. Pada akhirnya kamu cuma capek sendiri dan merasa terbebani setiap kali ingin berjuang mempertahankan hubungan.

Mencapai Kebahagiaan Bersama Pun Sulit Dilakukan

Kalau segalanya di awali dengan kepura-puraan, mencapai dan menciptakan kebahagiaan bersama akan sulit dilakukan.

Beruntung bila kepura-puraan itu pada akhirnya bisa berubah dan menghasilkan cinta serta perasaan yang nyata. Hanya saja kalau sudah dicoba dan diusahakan, tapi yang dirasakan cuma perasaan sakit dan tersiksa, maka tak akan ada yang bisa baik-baik saja.

Bukan Melulu Materi Terus, Cobalah untuk mencintai seseorang dari hati yang tulus

Jika kamu mencintai seseorang dengan terpaksa, maka hal itu akan menyakitimu. Bahkan lebih menyakiti dia yang kamu cintai karena terpaksa.

Cobalah untuk mencintai seseorang dari hati yang tulus, jangan memandang fisik maupun ekonomi dari orang tersebut. Sejujurnya cintalah yang akan melengkapi kekurangan dari masing–masing pasangan.

Berhenti menyakiti dia dan diri sendiri, Mulai sekarang belajarlah mencintai seseorang dari dalam hati

Memaksakan perasaan nyatanya akan membuat kamu menderita. Lagipula rasa bahagia tidak akan muncul di antara kalian berdua. Percayalah, sesuatu yang kamu paksa atau diwarnai kepura-puraan bisa dirasakan dengan hati meski sikap terkadang bisa menutupi.

Cinta yang tulus akan membuat kedua belah pihak menjadi bahagia dan langgeng. Bayangkan saja bila kamu tidak mencintainya tetapi dia mencintaimu dengan tulus, bagaimana perasaannya? Pasti sangat sakit.

Maka dari itulah, mulai sekarang belajarlah mencintai seseorang dari dalam hati. Jangan melihat seseorang dari segi fisik maupun ekonomi. Belum tentu orang yang kita suka dengan paras ganteng atau cantik hatinya juga bagus, bisa saja hatinya busuk dan sebaliknya. Jadi, berusahalah mencintai dengan setulus hati ya.

Semua memang kembali pada keputusanmu masing-masing. Kamu mau bertahan memaksakan cinta dan perasaan lalu berpura-pura, atau mencoba jujur pada diri sendiri, kamu yang membuat pilihannya sendiri.

Cinta yang dipaksakan sulit untuk berakhir baik-baik saja. Saatnya untuk berani jujur pada hati dan perasaan sendiri, biar nggak berujung saling melukai.