Meutya Hafid Jabat Menteri Komdigi Pada Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Viva.co.id
Meutya mengawali karir sebagai jurnalis TV, dengan sejumlah prestasi dan dedikasi, terutama pada liputan daerah konflik. Ia meliput Darurat Militer Aceh (2003), Tsunami Aceh dan perjanjian damai Aceh (2005)
Meutya memiliki pengalaman panjang sebagai seorang jurnalis televisi, dan namanya mulai dikenal publik setelah insiden penyanderaan di Irak pada tahun 2005 bersama seorang kamerawan Metro TV.
Meutya Hafid diganjar Elizabeth o' Neill Journalism Award (2007) dan sejumlah penghargaan lain di dunia jurnalistik. Ia dianugerahi Kartu Pers Nomor Satu atau Press Card Number One (PCNO), penghargaan kepada wartawan profesional dengan kompetensi dan integritas.
Meutya Hafid, lahir pada 3 Mei 1978, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan Sumatra Utara I. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, ini kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama.
Hal tersebut, merupakan ketiga kalinya Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.
Selain itu, sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024, Meutya memiliki pengalaman luas dalam menangani isu-isu strategis, termasuk bidang pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informasi.
Sebagai seorang politisi, Meutya berperan penting dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen dan memperjuangkan isu-isu gender. Ia menjadi salah satu suara utama dalam advokasi hak-hak perempuan dan anak, serta mendukung peran yang lebih besar bagi perempuan di berbagai sektor, termasuk politik.