5 Penyebab Utama Pasangan Selingkuh, Bukan Karena Orang Ketiga

Penyebab Utama Pasangan Selingkuh
Sumber :
  • google image

Olret – Perselingkuhan adalah salah satu masalah juga kesalahan fatal yang dilakukan dalam suatu hubungan.

4 Zodiak yang Fokus pada Aktivitas Menyenangkan untuk Meningkatkan Ikatan dalam Hubungan

Namun seringnya, saat hal itu terjadi, kebanyakan orang akan fokus menyalahkan atau mencari orang ketiga yang menjadi penyebab perselingkuhan daripada mencoba membenahi atau memperbaiki hubungan dan dirinya sendiri. 

Padahal perselingkuhan tidak akan terjadi, jika kamu atau pasangan tidak memberikan celah untuk perselingkuhan itu. selain itu, memperkuat dasar pernikahan atau hubungan, juga menjadi salah satu cara paling efektif untuk menutup jalannya perselingkuhan.

4 Zodiak yang Memiliki Gagasan Cinta Ideal, Idaman Bangat!

Tapi, semua itu tidak akan ada gunanya, jika sejak awal, pasangan bukanlah orang yang setia dan bisa menghargai komitmen. 

Nah, untuk lebih mawas diri dan menghindari adanya pengkhianatan atau perselingkuhan dalam hubungan. Inilah beberapa alasan yang memicu terjadinya pengkhianatan tersebut.

Sering Disepelekan, Ini 4 Manfaat Berkeluh Kesah Bagi Kondisi Psikologis

Mengertilah, pelakor, pebinor atau orang ketiga hanyalah jalan atau pelarian, sedang masalah sebenarnya ada dalam hubungan sendiri. 

1. Curhat Pada Lawan Jenis, Meski Berstatus Teman 

Curhat Pada Lawan Jenis

Photo :
  • google image

Ketika kamu curhat pada orang lain, khususnya lawan jenis. Meski dirinya hanya berstatus teman. Hal itulah yang membuka jalan perselingkuhan. Kamu membuka jalan, membiarkan orang lain tahu masalahmu, lalu memberikan rasa simpati yang tanpa sadar membuat kamu merasa nyaman. 

Apalagi, jika kebetulan dalam rumah tangga atau hubungan sedang ada masalah dengan pasangan. Mulai dari munculnya perasaan bosan, hambar atau perselisihan.

Walau niat awal hanya ingin melepaskan beban atau mencari solusi. Tetap saja, curhat pada lawan jenis sangat berpontesi berakhir dengan perselingkuhan.

Lebih-lebih jika yang kamu curhati, terjebak friendzone atau punya rasa sama kamu selama ini. Bisa-bisa, dia memanfaatkan hal itu untuk membuat hubungan semakin kandas, bukannya membaik. 

Karena itu, sedini mungkin berikan batasan yang jelas pada orang lain selain pasangan. Jika berkomunikasi pun, usahakan komunikasi yang sehat sebagaimana layaknya teman atau rekan kerja. 

2. Komunikasi Yang Memburuk Antara Kamu Dan Pasangan 

Penyebab Utama Pasangan Selingkuh

Photo :
  • google image

Sebenarnya segala masalah dalam rumah tangga atau hubungan bisa diselesaikan dengan komunikasi. Misalnya kamu menemukan ada yang tidak kamu sukai dari pasangan.

Pertama cobalah ungkapkan hal itu dengan cara yang baik dan membimbing dirinya berubah secara perlahan. Jika memang itu sudah menjadi bawaan (sesuatu yang tidak bisa diubah karena kodrat), berarti kamu harus belajar dan berusaha menerima itu sebagai kekurangan atau ketidaksempurnaannya. 

Nah, jika komunikasi memburuk, padahal itu juga salah satu kebutuhan hidup. Maka secara alamiah, kamu akan mencari pelampiasan atau pelarian.

Sebab setiap orang membutuhkan sandaran, karena itu Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Dan jika pasangan tidak kamu jadikan sebagai sandaran terbaik, kamu akan mencari orang lain yang nantinya menjadi pasangan selingkuh

3. Rutinitas Yang Monoton 

Pria yang Belum Pernah Pacaran

Photo :
  • freepik.com

Selanjutnya, penyebab runtuhnya pernikahan dan perselingkuhan adalah rutinitas yang monoton. Rutinitas adalah suatu kebiasaan yang kamu lakukan secara berulang-ulang, sampai akhirnya timbul rasa bosan, membunuh keharmonisan dan hilangnya kebutuhan untuk menghabiskan waktu dengan pasangan karena terlalu lelah, capek dan sibuk sendiri. 

Dalam hidup, siapa pun butuh penyegaran, warna atau sesuatu yang berbeda untuk mengembalikan gairah. Bayangkan saja, kamu hidup dengan orang yang sama selama puluhan tahun, menghabiskan hari-hari yang sama, bergelut dengan pekerjaan yang sama, dan menjaga komitmen yang sama.

Jika hubungan tetap aman-aman saja, mungkin ada faktor seperti tanggung jawab pada anak, takut Tuhan  atau kamu bisa membunuh kebosanan dengan mengalihkan pikiran pada pekerjaan atau usaha-usaha baru. 

Tapi tetap saja, jika rutinitas monoton itu tidak segera di akali atau diperbarui, seperti liburan, membangkitkan gairah atau keromantisan, mengulangi honeymoon dan kembali menyamakan value juga visi misi. Sangat mungkin, berselingkuh menjadi alternative salah yang dilakukan untuk mengusir kebosanan. 

4. Kebutuhan dan Kepuasan Yang Tidak Terpenuhi 

Pernahkah kamu menanyakan pada dirimu sendiri, kenapa kamu harus menikah? Apakah pernikahanmu sungguh membahagiakanmu? Apa pernikahan seperti ini atau pasangan itu yang memang kamu harapkan? 

Jika pertanyaan itu seringkali hadir dalam benakmu. Tanda ada suatu kebutuhan atau kepuasan yang tidak bisa terpenuhi dalam pernikahan yang sedang kamu jalin. Ada rasa kurang bersyukur, baik pada pasangan yang hadir atau hubungan yang kamu miliki. 

Oleh karena itu, sejak dini, coba buatlah jurnal rasa syukur dan ingat-ingatlah banyak kebaikan yang kamu dapatkan dari hubunganmu. Dengan begitu, kamu akan menutupi ketidakpuasan yang kamu rasa, karena menemukan fakta, pasanganmu memang jodoh terbaikmu dan hubungan itu adalah impianmu.

Terlepas dari apa pun kekurangan, kesederhanaan atau ketidaksempurnaan yang terjadi. Kamu tahu, jika kamu bahagia menjalani pernikahan atau hubungan, tinggal bagaimana untuk lebih membangun keharmonisan, rasa sabar, dan rasa syukur di dalam hatimu. 

5. Mentalitas Korban Perselingkuhan 

Orang yang sudah ketahuan selingkuh, seringkali menggunakan kata “khilaf” untuk mendapatkan kesempatan kedua. Dan mungkin saja, memang benar kekhilafan itu nyata, juga sebagai teguran jika hubungan kalian memang sedang tidak baik-baik saja. 

Namun seseorang yang baru di selingkuhi alias korban. Biasanya akan mengalami kesulitan untuk memberikan kepercayaan yang sama lagi pada pasangan. Ada perasaan takut sekaligus insecure, pasanganmu bisa dipercaya lagi. 

Jika ketakutan dan kekhawatiran yang kamu miliki berlebihan. Lebih baik berpisah dan focus membahagiakan diri sendiri. Tapi, jika ada kondisi yang menyulitkan perpisahan (anak), kamu bisa saja memberikan kesempatan pada pasangan dengan catatan melepaskan diri dari mentalitas korban perselingkuhan. 

Jika kamu memposisikan dirimu sebagai korban perselingkuhan, maka kondisimu akan sulit membaik dan hubungan pun akan semakin merenggang. Karena itu, jika masih ingin memberikan kesempatan pada pasangan.

Usahakan untuk benar-benar menerima permintaanmaaf, sembuhkan diri dengan berbagai cara dan kokohkan kembali dasar hubungan. Semoga, pasangan memang benar-benar tidak akan mengulangi lagi perselingkuhan dan menghargai kepercayaan baru yang kamu berikan. (Ika Tusiana)