Simak! Begini Cara Mengkritik Pasangan Tanpa Menyakiti Perasaannya.
- freepik.com
Olret – Jarang ada individu yang senang diberikan kritikan, karena bisa saja mereka pernah mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan dari kritikan yang diterima – sering disebut "Kritikan Permusuhan".
Tetapi, bagaimana dalam hubungan dengan pasangan? Kritikan bisa menjadi bagian nomal dari hubungan, karena kita bisa saja tidak akan setuju dengan sesuatu yang pasangan lakukan atau pikirkan. Sehingga, kita mungkin harus memberikan umpan balik kepada pasangan karena apa yang dilakukan bisa berdampak negatif pada hubungan.
Banyak pertanyaannya; “Bagaimana saya bisa memberikan umpan balik pada pasangan, sambil tetap memperhatikan perasaannya agar tidak terluka?”
Salah satunya dengan belajar memberikan kritik yang membangun atau sering disebut juga kritikan yang positif, yang kemungkinan besar akan lebih mudah diterima oleh pasangan. Kritikan yang membangun memiliki ciri antara lain tidak mengancam, menghindari menyalahkan, memberikan informasi spesifik dan menggunakan nada perhatian pada seseorang. Fungsi dari kritik yang membangun adalah sebagai bentuk umpan balik dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan suatu hubungan.
Lalu, bagaiman cara memberikan kritik kepada pasangan tanpa menyakiti perasaannya? Menurut pakar psikologi Irma Gustiana A, berikut cara yang dapat kamu lakukan:
1. Sampaikan kesalahannya, bukan menghakimi dan menyerang pribadinya. Misalnya dengan mengatakan;"Saya kecewa karena (apa yang sudah dilakukannya)..." bukan dengan mengatakan "Kamu memang keras kepala, tidak bisa ngertiin aku.."
2. Fokus pada prilaku atau situasi yang bisa diubah. Misalnya dengan mengatakan; "Sebaiknya, kasih tahu saya kalau kamu kesulitan mengerjakannya." Hindari mengatakan; "Kebiasaan banget, kenapa tidak pernah berubah sih!"
3. Dengarkan terlebih dahulu alasanya sampai tuntas, baru memberi tanggapan. Jangan potong pembicaraannya, cermati kalimat dan emosi yang dia tampilkan. Beri umpan balik, ketika dia sudah selesai bicara seperti ucapkan; "Sekarang, bisa saya tanggapi ya.."
4. Pilih waktu dan tempat tepat untuk memberikan umpan balik atau kritikan pada pasangan. Jangan saat keduanya sedang dalam keadaan marah atau lelah. Situasi harus tenang tanpa distraksi seperti TV atau smartphone. Bisa juga dengan memberikan pilihan waktu padanya, misal mengatakan; "Bagaimana kalau nanti malam, kita diskusikan tentang ini?"
5. Jangan sarkas, berteriak, menyebut nama dengan kasar, hinaan atau ancaman yang kontraproduktif saat memberikan umpan balik. Pasangan yang memperlakukan satu dengan lainnya secara hormat, cendrung tidak akan terlibat dalam pertengkaran hebat. Karena keduanya harus bekerjasama, bukan sedang melakukan permainan kekuasaan.
6. Kritikan yang konstruktif juga harus diiringi dengan rasa penghargaan. Coba ungkapkan hal-hal positif yang telah ia lakukan dalam hubungan agar dirinya merasa hadirnya dihargai. Misalnya ucapkan; "Terima kasih ya, sudah meluangkan waktu bicara tentang ini, karena ini penting sekali (apa yang menjadi topik)."
7. Jangan ungkit kesalahan masa lalunya, fokus pada masalah yang sedang dihadapi. Dan setelah menyatakan umpan balik, jangan terus menerus membicarakannya. Jaga agar komentar tetap pendek dan positif, misalnya dengan mengatakan; "Aku rasa itu saja tanggapan dan saranku."
8. Gunakan I-message untuk menyampaikan umpan balik, misalnya dengan mengatakan kalimat-kalimat dibawah ini;
"Saya berharap, lain kali..."
"Saya khawatir sekali..."
"Saya merasa perlu..."
Hindari mengatakan;
"Kamu seharusnya..."
"Seandainya kamu tahu apa yang saya rasakan."