Kenali! Inilah 7 Tipe Pembohong Yang Ada Dalam Hubungan

- u-repot
Olret – Jujur dan terbuka adalah salah satu pondasi menjalin hubungan sehat nyaman juga bahagia. Tapi, apakah kamu yakin, jika kamu atau pasanganmu selalu jujur saat menjalani hubungan kalian?
Kebohongan, meski itu karena hal yang paling sepele, bisa saja terjadi dalam suatu hubungan. Namun, tidak semua kebohongan selalu berakhir dengan buruk atau berniat tidak baik pada orang yang dibohongi. Beberapa kebohongan, dimaksudkan supaya salah satu tidak merasa kecewa. Meski tetap saja, saat mengetahui kebenarannya dia akan merasa sakit hati karena sudah dibohongi.
Karena itu, lebih baik kenali 7 tipe pembohong dalam hubungan ini. Kemudian ambil langkah paling bijak, jika itu terjadi pada hubunganmu. Khususnya saat kebohongan itu berakhir toxic. Jangan ragu untuk mengambil langkah pergi.
1. Kompulsif
Upaya Memperbaiki Hubungan Setelah Bertengkar Hebat
- u-report
Orang yang dengan jelas menunjukkan gelagat sedang berbohong, seperti menghindari kontak mata, membuat cerita yang terlalu dibuat-buat, gugup dan berkeringat, itu disebut pembohong kompulsif.
Orang dengan tipe pembohong ini, sangat terlihat jelas jika dia sedang berbohong karena suatu alasan. Dan kamu dapat mengetahui jika dia sedang berbohong dengan berbagai tanda yang disebutkan di atas. Tipe pembohong ini tidak terlalu buruk, tapi tetap saja kamu harus berhati-hati.
2. Narsistik
Seseorang dengan kepribadian narsistik, juga cenderung melakukan kebohongan yang berpusat lebih banyak pada dirinya. Beberapa menunjukkan tanda kompulsif, jadi sangat jelas jika dia sedang berbohong. Beberapa sudah cukup mahir dan tenang, karena sudah menjadikan kebohongan itu sebagai kebiasaan.
Pembohong narsistik biasanya tidak merasa jika kebohongannya adalah suatu kesalahan. Dan dalam kebohongan itu, dia selalu menjadikan dirinya seolah sebagai pahlawan, melebih-lebihkan kemampuan yang dimiliki dan sangat menyukai menjadi pusat perhatian. Jadi dia akan melakukan hal itu terus menerus, untuk memuaskan sifat narsisnya.
3.Patologis
Berbanding terbalik dengan pembohong kompulsif, pembohong patologis cukup mahir dalam berbohong. Dia tidak akan menunjukkan tanda jika dia sedang berbohong, bahkan mampu menatap mata pasangan untuk meyakinkan kebohongannya. Selain itu, saat berhadapan dengan pembohong patologis, kamu akan sulit menentukan benar dan salah. Karena dia, akan berbohong terus menerus dan menjadikan itu kebiasaan.
Biasanya tipe pembohong ini, berbohong sebagai suatu respon untuk melindungi diri atau sebagai pertahanan terhadap rangsangan apapun, khususnya saat terjadi hal yang buruk. Beberapa orang yang mempunyai traumatis, biasanya menggunakan kebohongan ini untuk melindungi diri.
Saat menghadapi tipe pembohong ini, disarankan untuk tidak bertindak agresif saat mengetahui kebenarannya. Coba ajaklah berbicara dari hati ke hati, supaya dia mau jujur pada dirimu. Apalagi, jika dia mempunyai trauma, menumbuhkan kepercayaan dan kenyamanan dalam hubungan, memang tidak mudah.