5 Tanda Kamu Berurusan dengan Orang yang Terpisah Secara Emosional
- shutterstock
Olret – Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda detasemen pada pasangan. Ada beberapa bentuk yang dapat muncul, dengan beberapa kurang terlihat dari yang lain. Beberapa tanda umum yang menunjukkan bahwa seseorang terlepas secara emosional adalah:
1. Mati Rasa Secara Emosional
Ini bisa menjadi gejala yang sangat menantang bagi pasangan untuk dihadapi karena rasanya orang yang mereka cintai telah menutup diri secara emosional. Sangat penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan tanpa penilaian untuk mencari tahu apa yang mungkin menyebabkan perasaan mati rasa ini.
2. Penghindaran
Jika pasangan secara rutin menghindari situasi sosial atau kontak dengan orang lain, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka terpisah secara emosional.
3. Apatis
Jika pasangan kamu tiba-tiba menjadi tidak tertarik pada aktivitas yang sebelumnya diapresiasi atau tampak kurang motivasi, mungkin inilah saatnya untuk menyampaikan kekhawatiran kamu kepadanya.
4. Pemutusan
Ini bisa menjadi salah satu gejala yang paling menantang untuk diatasi karena pasangan kamu merasa tidak ada secara emosional.
5. Kesulitan Mengekspresikan Emosi
Jika pasangan kamu kesulitan untuk mengidentifikasi atau menyampaikan emosinya, itu bisa menunjukkan bahwa dia terpisah secara emosional.
Berurusan dengan pasangan yang terpisah secara emosional bisa menjadi masalah yang menantang untuk dinavigasi dalam hubungan apa pun. Jangan tunda mencari bantuan jika kamu atau pasangan menunjukkan salah satu gejala yang disebutkan di atas.
Dimungkinkan untuk mengatasi hambatan ini dan memperdalam koneksi dengan dukungan yang tepat.
Jenis-Jenis Detasemen Emosional
Ketika seseorang menunjukkan detasemen emosional, itu menunjukkan potensi masalah keterikatan, dan masalah tersebut dapat muncul dalam bentuk yang berbeda.
Gangguan keterikatan reaktif, misalnya, dapat berkembang karena pengalaman awal pelecehan atau penelantaran di masa kanak-kanak. Kondisi ini seringkali menyebabkan ketidakmampuan anak untuk menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan pengasuhnya, sehingga menimbulkan masalah dalam mengontrol dan mengekspresikan perasaannya.
Di sisi lain, gangguan keterlibatan sosial dapat terjadi ketika anak-anak gagal mengembangkan keterikatan yang signifikan dengan pengasuh utama mereka. Gejala kondisi ini dapat mencakup pendekatan yang sangat bersahabat dan penuh kasih sayang terhadap orang asing sementara tidak menunjukkan preferensi terhadap pengasuh utama mereka.
Kedua jenis gangguan keterikatan ini dapat sangat memengaruhi kemampuan anak untuk menjalin hubungan emosional yang sehat dan langgeng.