Pengkhianatan Itu Bisa Dimaafkan, Tapi Tak Ada Lagi Kesempatan Kedua
- unsplash.com
Jika Aku Menerima Kamu Kembali, Apakah Kamu Menjamin Tak Melakukan Pengkhianatan Yang Sama? Karena Bak Pencuri, Sekali Berhasil Maka Dia Akan Ketagihan Melakukannya Lagi Dengan Lebih Hati Hati
Sayangnya kamu salah menilaiku, mungkin kamu pikir akan luluh dan berdiam diri atau menerima kamu kembali setelah pengkhianatan yang kamu lakukan. Kamu lupa bahwa aku sudah lebih cukup belajar dari pengalaman.
Aku tahu bahwa orang yang tidak setia akan sulit untuk berubah. Saat kata maaf dan kembali itu terucap, maka bisa saja kamu melakukannya lagi. Kali ini dengan lebih hati hati agar tidak sampai diketahui.
Apalagi Seiring Dengan Terungkapnya Pengkhianatan Itu, Hatiku Mengeras. Cinta, Rasa Hormat dan Kepercayaan Itu Hilang Tak Tersisa
Apalagi yang bisa aku berikan, semuanya juga tak bisa lagi sama jika kita kembali bersama. Rasa cinta, hormat dan kepercayaan yang dulu selalu aku berikan kepadamu, kini sudah hilang tak bersisa.
Kamu sudah membuatku begitu hancur dengan pengkhianatanmu. Jadi untuk apa kamu mengajak bersama lagi. Bukankah jika kamu sudah berani mengkhianatiku, tandanya aku sudah tidak ada lagi di hatimu. Hatimu telah berubah, begitu pun hatiku.