Tak Ada Orang yang Suka Dibohongi, Termasuk Dirimu Sendiri

Untukmu yang Masih Membohongi Perasaan
Sumber :
  • freepik.com/@haritanita

Jakarta, Olret – Kamu, hanya harus jujur dengan perasaan kamu sendiri. Membohongi perasaan hanya akan mengusir ketenangan hatimu. Sedang menghindarinya, akan menghilangkan keleluasaan yang kamu punya.

Byeon Woo Seok dan IU Dinantikan di Drakor 21st Century Grand Prince's Wife

Kamu jadi bukan kamu. Kamu ada, tapi sebagian dirimu hilang entah ke mana. Ditutupi topeng yang kamu sendiri tak tahu bagaimana bentuknya. Dan yang nampak dari luar; kamu sudah bukan kamu lagi.

Apakah orang lain suka? Bisa jadi iya, kalau mereka belum tahu apa yang sebenarnya kamu rasakan.

Ancelotti Mengumumkan Kabar Baik Tentang Sang Superstar Kepada Para Penggemar Real Madrid

Tak ada orang yang suka dibohongi. Termasuk dirimu, walaupun pelakunya adalah dirimu sendiri

Yang jelas kamu pasti tak menyukai dirimu sendiri. Karena kamu mengerti apa yang sedang kamu rasakan. Karena kamu tahu dengan pasti; apa yang kamu lakukan, apa yang kamu ungkapkan adalah bukan apa yang kamu rasakan.

Ditahan Imbang Laos, Pelatih Thailand Langsung Tunjuk Gol di Piala AFF 2024

Memang begitu adanya. Tak ada orang yang suka dibohongi. Termasuk dirimu, walaupun pelakunya adalah diri kamu sendiri. Terserah mau secerdik apa kamu membohongi dirimu sendiri. [Kutipan Buku Menata Hati]

Amit-amit sekali membicarakan kekurangan dan kelemahan Pasangan Kita Kepada Orang Lain.

Sepasang manusia yang saling menggenapi memang sudah selayaknya menjadi ‘pakaian’ masing-masing. Aku menjadi ‘pakaian’ kamu, begitu juga sebaliknya. Pakaian dalam artian bisa saling membuat nyaman dan saling melindungi satu sama lainnya.

Melindungi kehormatan, melindungi nama baik. Jadi amit-amit sekali membicarakan kekurangan dan kelemahan pasangan kita kepada orang lain. Kecuali kepada orang yang sangat kita percaya untuk menemukan solusinya.

Tapi jujur, sebagai perempuan, menjadi pakaian kamu ini yang kadang susah. Godaannya banyak banget. Terutama, kalau sedang kumpul dengan teman-teman dan pembicaraannya menyerempet pada suamiku begini, suamiku begitu dan seterusnya dan selanjutnya.

Apalagi, kalau akunya lagi kesel sama kamu. Huh. Seolah mendapat tempat pelampiasan jika cerita tentang kamu kepada teman dekat. Padahal mah, harusnya nggak gitu juga. Kesel boleh, tapi menjaga kehormatan suami juga harus, kan? [Kutipan Buku Genap]