Bila Rindu, Kuhanya Bisa Berdoa Kepada Sang Pemilik Hatimu
- u-report
Jakarta, Olret – Bagaimana cara mengobati rindu, jika temu tak lagi ada? Ya doa. Kepada Dia yang mebolak-balikkan hati. Lantas apakah temu itu ada? Tidak. Tapi setidaknya, ada kedamaian tersendiri saat di sini aku mendoakan kamu yang sudah di sana. Walaupun aku baru mengerti betapa sukarnya ini.
Betapa sesaknya rasa bahagia yang diambil dengan tiba-tiba. Aku belum siap untuk kehilangan kamu. Dan kesalahan terbesarku adalah terlalu mencintai kamu. Harusnya sedari dulu aku memahami kalimat ini dengan baik;
Bagaimana cara mengobati rindu, jika temu tak lagi ada. Ya doa, kepada dia yang membolak-balikkan hati.
Siapa yang berani memiliki, harus siap untuk kehilangan. [Kutipan Buku Menata Hati]
Siapa pun yang Datang Di dalam Kehidupan Kita, Adalah Perantara yang Dia Kirim Untuk Mengajari Kita.
Jika ada yang melukai hati kamu, tolong jangan hanya lihat betapa sakitnya. Lihat juga betapa hati kamu bisa lebih kuat karenanya, betapa kamu bisa lebih banyak belajar untuk membersihkan hati.
Karena, siapa pun yang datang dalam kehidupan kita, adalah perantara yang Dia kirim untuk mengajari kita. Dan ada beberapa perantara yang akan mengajari kita tentang kedewasaan, tentang menerima, tentang mengikhlaskan. Di antaranya, orang-orang yang menyakiti kita. [Kutipan Buku Menata Hati]
Wajah yang Selalu Aku Bayangkan Dalam Doa-Doa. Wajah yang Sembunyi-Sembunyi Aku Tatap Dengan Mesra Dan Haru di Nyenyak Tidurmu.
Wajah lelahmu yang pertama kali mataku tangkap saat membuka pintu kamar. Wajah yang selalu aku bayangkan dalam doa-doa. Wajah yang pertama kali aku lihat setiap harinya sebangun tidur.
Wajah yang secara sembunyi-sembunyi aku tatap mesra dan haru di nyenyak tidurmu. Wajah yang selalu bisa membuatku tersenyum saat menyabutmu sepulang kerja, walaupun terkadang, aku mengukir senyum itu dengan perjuangan di antara rasa kesal dan baktiku sebagi istri, di antara rasa letihku dan haknya kamu selaku suami, di antara rasa sedihku dan keinginan untuk membuatmu bahagia. [Kutipan Buku Genap3]
Jujur, aku selalu ingin menjadi yang terbaik bagi kamu. Walaupun terkadang, aku tak tahu bagaimana caranya. Yang aku tahu persis; sepasang manusia yang saling menggenapi, harus terus memperbaiki diri agar dua jiwa yang bersatu bisa semakin padu. Aku harus terus memperbaiki diri, begitu pun dengan kamu. Aku juga harus turut berperan dalam perbaikan yang kamu lakukan, kamu pun harusnya demikian. [Kutipan Buku Genap]
ㅤㅤ
Terima kasih telah memberitahu aku, dengan isyarat lembut dari sikapmu, dengan banyak janji yang tak kamu penuhi, dengan ucapan yang jauh melebihi tindakanmu; kalau kamu bukanlah orangnya, bukan orang yang tepat untuk membersamaiku sepanjang sisa usia. [Kutipan Buku Menata Hati]