Teruntuk Kamu yang Menjabarkan Diri Sebagai Masa Lalu
Jakarta, Olret – Untuk mengembalikan warasku, aku telah bersusah payah akan berbagai hal. Mulai dari hal melupakanmu sampai dengan hal bahagia yang pernah kualami bersamamu. Bahkan, aku membutuhkan mimpi lain untuk menjadi penawar luka yang berlebihan.
Pernah kamu tahu? Sejak hari itu aku mencoba memusnahkan dirimu dalam mimpi terindahku. Tak jarang langkah kakiku seakan terpotong tatkala melihat kembali kenangan manis yang pernah kita lalui. Apakah aku terlalu bodoh dalam hal melupakanmu?
Atau mungkin saja kenangan kita yang terlalu setia menemaniku? Iya, bagi diriku namun tidak untukmu. Hingga pada akhirnya destinasi mengikhlaskanmu sudah kutempuh dengan cukup baik. Bahkan, aku tak lagi pernah mengusik.
Aku Sudah Terbiasa Dengan Patah Hati, Jadi Biarkan Lah Tetap Menjadi Sebagai Masa Lalu
Namun, tiba-tiba saja malam ini semua kembali patah untuk kesekian kalinya. Tak perlu khawatir tentangku karena aku sudah cukup handal merawat luka kehilangan. Mungkin mimpi dan rasa telah tiada. Hanya saja, sakit dan sesak kembali datang tanpa permisi.
Nyonya? Bukankah kau telah melabeliku sebagai lelaki yang telah berlalu? Dan kau juga menjabarkan diri sebagai masa lalu? Lantas, mengapa perihalmu kembali datang padaku. Tidakkah kau tahu, aku kesulitan untuk bisa melukiskan lekung senyumku seperti ini.
Nyonya! Tak ada dan upaya yang lebih baik dari sebuah kebahagiaan bukan? Maka kumohon. Jangan kembali datang karena itu semua hanya akan membuatku berantakan. Dan percayalah, aku tak lagi memiliki daya untuk mengucapkan selamat tinggal.