Untukmu Mantan Kekasihku, di Mata dan Hatiku Kau Telah di Makamkan
Jakarta, Olret – Aku tidak akan menuliskan kalimat indah tentangmu, dan tidak juga menulis kalimat romantis. Sekalipun kau pernah menjadi yang terindah di dalam hidupku. Aku memang tahu bahwa kamu belum mati tetapi di hati dan ingatanku kamu telah mati duhai sang mantan.
Mungkin kalimat akan terasa sadis dan mungkin juga akan lebih sadis dari saat kamu pernah menyakiti hati ini saat itu. Ingat? Jangan di ingat, biar aku saja yang mengingatnya. Lahirnya untaian pesan ini, justru karena dirimu. Haruskah aku mendeskripsikan sosokmu yang penuh pesona tapi suka memberi rasa kecewa?
Haruskah aku menceritakan dirimu yang menawan tapi suka memberikan kepedihan? atau haruskah aku membunuhmu karena telah berhasil mencuri hati ini dan kemudian mencampakkannya seolah tiada arti. Bahkan kamu menganggap diri ini lebih buruk dari sampah.
Tentang Mantan yang Pernah Membuat Bahagia Lalu Tega Meninggalkan Luka
Ini semua tentangmu, harusnya ribuan kalimat tertuju padamu takkan pernah habis untuk dituliskan karena begitu luar biasanya makhluk sepertimu. Pesanku untukmu, biarlah kau menjadi sejarah paling terburuk di masa kehidupanku.
Hatiku saat ini perlahan lahan terobati dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan kembali, karena aku tidak ingin melihatmu datang.
Aku bersyukur pernah bertemu denganmu saat itu, karena saat ini aku belajar untuk memperbaiki diri bahwa mengenalmu sama dengan melupakan Allah. Ini dariku, ku doakan semoga kau berhenti menjadi makhluk yang mengecewakan, sebelum kau mati pintu taubat masih terbuka.
Kamu Memang Pernah Memberikan Rasa Bahagia, Sehingga Akhirnya Hanya Luka yang Tersisa.
Mungkin aku terlalu bodoh dahulu, bisa menerimamu dengan niat busukmu. Nyatanya kamu datang hanya untuk sementara, ingin menghabiskan waktu bersama yang sia-sia. Tapi aku tak pernah menyesal, karena denganmu aku semakin mengerti cinta. Aku juga semakin menyadari bahwa cinta tak selamanya bisa memiliki.
Kita yang terbiasa dengan menghabiskan waktu bersama, pada akhirnya memilih untuk bahagia dengan caranya masing-masing. Iya mungkin kisah kita tak berakhir sampai ke pelaminan. Meski tak tragis, pada akhirnya julukan kita adalah sebagai mantan kekasih.
Awalnya Memang Berat, Tapi Pada Akhirnya Menjadi Tenang dan Damai. Karena Kini Aku Bahagia Dengan Kekasih Halal aku yang Penuh Cinta.
Awalnya memang berat, ketika rasa cinta dan sayang akhirnya harus sampai disini saja. Dengan kata-kata perpisahan yang sangat pilu, kamu pergi memilihnya dengan alasan karena kita sudah tak ada kecocokan lagi. Sebenarnya aku tak bisa menerima seutuhnya alasanmu untuk berpaling. Apalgi hanya karena tak ada kecocokan semata.
Tapi buat apa aku harus menahanmu. Karena aku sadar bahwa tak ada gunanya mempertahankan hubungan yang bertepuk sebelah tangan. Kini aku lega dan bisa mengucapkan, good bye mantan. Kini aku bisa bahagia dengan kekasih halalku yang penuh cinta.
Untuk Kamu Kekasih Halalku, Terimakasih Telah Menerimaku Dengan Tulus dan Selalu Menjadi Orang yang Paling Baik Untukku.
Aku tak bisa berkata banyak untukmu, karena Tuhan telah mengirimkan orang sebaik kamu. Kamu tak pernah menanyakan masa lalu, karena memang masa laluku adalah milikku dan masa lalumu adalah milikmu. Kini biarlah kita mengarungi masa depan bersama tanpa peduli dengan masa lalu masing-masing.
Memang benar adanya bahwa masa lalu biarlah berlalu, karena Allah akan ganti dengan masa depan yang jauh lebih baik. Dan kini aku sendiri merasakannya.