Karena Wanita yang Menemani Dari Nol Adalah yang Paling Pantas Diperjuangkan
Jakarta, Olret – Bukan sesuatu yang mudah bagi seorang wanita untuk bisa percaya dan setia. butuh lebih dari sekedar keyakinan dan kesabaran, mendampingi seorang pria dari titik awal perjuangannya. Dan aku harap kau mengerti, mendampingimu pada saat-saat sulit sudah lebih dari cukup dari bukti kesetiaan.
Bisa saja aku memilih pria yang sudah mapan dan siap secara finansial untuk bisa mendampingi hidupku kelak. Bisa saja aku pergi dan memilih yang lain, saat kau ada dalam keterpurukan yang menghimpit. Tapi percayalah, aku bukan wanita yang silau karena harta dan gelap karena jabatan.
Aku mencintaimu karena aku memilih takdirku bersamamu, tidak peduli apa kata orang terhadapmu dan kita.
Tidak peduli seberapa keras dunia menguji kekuatan cinta kita, aku akan selalu ada di sampingmu. Bersamamu adalah sebuah kebahagiaan yang sulit aku tukar dengan sebuah kesenangan dunia. Nanti, kita ajarkan pada anak-anak kita. Kalau cinta yang hanya bermodalkan pesona dunia akan pudar pada waktunya.
Hilang dan hancur dimakan usia dan rapuh terhadap waktu. Anak-anak kita akan melihat dan merasakan seberapa besar rasa cinta kita, yang tidak akan pudar oleh kesulitan hidup.
Aku wanita pertama yang meyakini kau akan sukses suatu hari nanti. Aku akan terus memeluk mimpi-mimpimu di tengah cemoohan orang-orang.
Perjuangkan aku dengan segala daya dan upaya, maka aku akan selalu setia berada di sisimu. Jaga hati ini baik-baik, dan ingatlah jika kau sudah sukses nanti.
Aku lah wanita yang dengan setia menemanimu menuju kesuksesan, bukan mereka yang hanya bisa menanti kamu di puncak. Karena cintaku tulus bukan karena materi, tapi memang karena hati ini sudah memilihmu menjadi penjaga hati ini.
Di hadapan kami Aku Memalingkan Wajah, Di hadapan-Nya Aku Meminta Hatimu Hingga Pipiku Basah.
Cuek, bukan, itulah sayang ku padamu, ku harap engkau mengerti, dan ku harap engkau lebih menghargai caraku dalam memperjuangkanmu. Karena yang menentukan akhir adalah Allah, yang perlu kita lakukan adalah terus berusaha.
Jika Saat Ini Kamu Sedang Menjaga Hati, Maka Percaya saja Jodoh kamu Adalah yang Terjaga.
Baik atau tidak jodoh kamu kelak, kamu yang tentukan, Allah hanya memastikan dan memantaskan, jika mulai saat ini kamu tak mempersiapkan. Lantas saat berumah tangga, apa yang kau beri pada keluargamu?
Bagaimana engkau mau berbakti pada pasanganmu? Bagaimana engkau mau saling memberi? Jika dari awal engkau sudah tak membawa bekal satu pun.
Maka persiapkan segalanya sebaik mungkin, perbaiki dirimu sebagus mungkin, per cantik akhlak kamu seindah mungkin, per dalam ilmu agamamu sejauh mungkin, hingga Allah pertemukanmu dengan pilihan terbaik-Nya. Jangan iri pada jodoh orang lain!
Cukuplah Allah Menjadi Pendengar Setiamu, Ketika Tidak Ada Satupun yang Percaya Dengan Apa yang Kamu Ucapkan.
"Di saat apa yang ku ucapkan hanya dusta bagi ""mereka"", di saat titik terlemah ku, ""mereka"" abaikan ku, di saat ku terpuruk dan jatuh, ""mereka"" malah semakin menjauh, kemana lagi aku harus mengadu, kalau lah bukan kepada Rabb-ku.
Sajadah basah ini lah yang menjadi saksi bisu, di kala jutaan mata terpejam, saat itu suara lirih dan air mata pun tak kuasa jatuh, bagaimana tidak, dunia yang begitu kasar dan keras telah melemahkanku.
Berharap kekuatan dan ketabahan datang kembali kepadaku, maka hanya Allah lah penolongku, hanya Allah yang bisa mengembalikan semangat hidup, hanya Allah satu²Nya yang mampu mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan.
Karena itu, aku butuh yang namanya belajar sabar dan tawakal.