Akhirnya Kita Memilih Untuk Saling Melepaskan, Semoga Bahagia Selalu Menyertai
Olret – Akankah temu yang sama-sama kita rancang (jauh sebelum hari ini) akan berakhir dengan kata 'pisah' yang menyulitkan, Ra?
Akankah kita telah berada di posisi terparah dalam urusan hati? Dan kita seakan telah remuk dihantam masa yang tak pernah ingin tahu, apakah harapan kita telah sampai di pelabuhan perpisahan. Atau malah lebih dulu karam, di tengah samudera yang menenggelamkan.
Ra, tak ada elemen yang membuat kita sanggup menahan ego satu sama lain. Tak ada lagi temu yang membuat kita canggung. Tak ada lagi waktu yang membuat kita tahu, untuk apa temu diciptakan, namun pada akhirnya memilih berjalan masing-masing.
Kau telah memilihku, tapi mencoba menghilangkan (aku) di tengah keramaian. Kau telah memilihku, namun mengobrak-abrik cerita yang hampir selesai.
Sepertinya, sudah saatnya kita berjalan santai. Menyisiri ilalang kehilangan. Menyusul bunga-bunga mekar, lalu dipatahkan oleh luka batin pemilik pagi. Ra, susah memang (mengakhiri) daripada memulai. Sebab aku telah berupaya mengarsipkan kenang demi kenang tentangmu. Pikiranku telah dikosongkan dengan komplikasi rasa yang telah tertanam dan (memulai) untuk berani tumbuh.
Namun, sesegera mungkin akan layu menjadi abu. Kau tidak hanya menjadi kenang. Namun juga (masa) yang mengiang di benakku. Sudah saatnya kita menghilang bersama. Kau tak perlu takut tentangku. Aku telah berupaya mengakhiri apapun yang tergores di dalam dadaku.
Sudah saatnya, kita menghilang bersama. Dibasuh hujan. Diguyur embun. Dan ditebas terik matahari. Kau hanya sebatas singgah yang tidak pernah ada.