Temukan Aku Dalam Sujudmu dan Jadikan Aku Halal Untukmu
- pixabay
Olret – Kala rindu menyapa, maka doa aku jadikan sarana penyampainnya. Karena aku yakin, akan tersampaikan kepada dia yang selalu ku semoga kan. Memang jauh dari sempurna, terlalu banyak lubang di hatiku. Tetapi salah kah bila memintamu wahai "calon imamku"?. Aku berharap kamu menemukanku dalam sujud juga.
Kini aku sedang memantas kan diriku, merayu kepada-Nya sepanjang waktu,
Sembari menunggu engkau menjemput. Siapa pun engkau, ketika tiba saat di mana kita dipersatukan. Pasti hatiku teramat yakin bahwa dirimu lah yang terbaik.
Yang terpilih sejak aku dikandung bunda. Percaya saja, wahai "calon imamku". Tidak bertemu kita saat ini adalah cara-Nya agar engkau dan aku menikmati kerinduan ketika kita di pertemukan kelak.
Dalam diam, sengaja tak ku tampak kan diriku, agar engkau benar menemukanku dalam cahaya sujudmu. Berharap lantunan doa darimu sampai kepadaku. Tak banyak bicara karena ku takut engkau tepesona pada ucapanku.
Menunduk malu tak menatap binar matamu, ku takut jika malah memudarkan imanku . Duhai "calon imam" yang kan membawa keluargaku ke surga. Mari hiasi rumah kita kelak dengan cahaya-cahaya keimanan.
Temukan aku wahai "calon imam" dalam sujudku dan jadikan aku halal bagimu. Aku menunggu lisan ijab darimu, deru doamu teriring "amin" dari lisanku.
Dalam Sujudmu, Percayalah Aku Masih si Penanti Masa Depan yang Pasti dan Masih Berharap Kamu Untukku.
Aku hanyalah masa lalu yang masih menanti dan aku adalah kepergianmu. Kembalimu tak kujumpai dimana, aku menanti masa-masa akan terwujud kembali. Namun di penantianku, nyata dirimu belum tahu dimana.