Aku Ingin Menutup Rapat Hati Ini Untuk Sementara
- unsplash.com/@anthonytran
Olret – Aku Ingin Menutup Rapat Hati Ini Untuk Sementara. Akan kututup sampai kau dapat mengetuk. Akan kututup sampai kau dapat menemukan cara untuk membukanya. Ini bukan tentang kesombongan. Lebih tepatnya aku ingin menjaga. Hati ini pernah terluka, terluka hebat sampai meninggalkan sedikit bekas, karena bekas yang lainnya kini mulai bisa kuhapus meski tidak mudah dan tidak cepat.
Aku memang pernah terluka, tapi kuharap kau dapat menerimaku apa adanya. Kuharap kau dapat membuatku sembuh dari sisa luka yang masih menancap. Aku sangat mengharapkanmu.
Kau yang dapat membuat kita bahagia, kau yang dapat membuat kita tidak ada yang terluka. Kau yang mampu membuat kita bisa terus bersama.
Meski sekarang KITA masih berjarak, aku berharap suatu saat nanti kita dapat saling berdekatan. Jarak bukan lagi batasan untuk KITA bersama, bahkan doa yang saat ini masih kita langitkan, aku harap doa nanti sudah masing-masing kita ucapkan dengan posisi aku di belakang dan kau di depan.
Jadi selama belum ada kita yang Tak berjarak, aku akan menutup hati ini untuk sementara sampai saat itu tiba. Saat di mana jarak tak dapat memisahkan kita.
Untukmu calon imamku, Kutulis kisah ini di malam-malam yang panjang dan Ketika Menutup Rapat Hati.
Untukmu calon imamku, Kutulis kisah ini di malam-malam yang panjang dan Ketika Menutup Rapat Hati. Bagai goresan getar hati dalam rindu yang tertahan.
Untukmu seseorang yang akan menemaniku di masa depan Kamu, siapa kamu? Siapa namamu? Di mana kamu berada?. Aku menanti bersama semua pengabdianku yang tertunda. Bersama segenap cinta yang tak akan sempurna bila engkau tak kunjung hadir di hadapanku.
Untukmu calon imamku yang aku tidak di mana engkau berada. Suatu saat bila engkau datang, tolong cintai aku karena Allah. Bimbinglah aku, jadilah imam dalam salat. Izinkan bakti dan taatku menyatu bersama senyum di wajah teduhmu. Izinkan cinta dan rindu terpatri kuat di dalam hati dan pikiranmu.
Untukmu calon imamku yang entah sedang apa. Ketahuilah aku ini adalah orang asing untukmu. Nanti terangkanlah apa-apa yang tidak ku mengerti darimu. Terangkanlah apa-apa yang tidak engkau sukai agar aku bisa mengenalmu secara utuh.
Untukmu calon imamku yang sedang memantaskan dirinya di hadapan Allah. Ketahuilah bahwa aku pun di sini selalu menantimu dalam taat. Menanti untuk menjadi belahan jiwamu, menanti untuk menjadi penyejuk hatimu”
Artikel ini merupakan status di instagram yang di tulis oleh@riskikhairun