Aku Menjaga Jarak Denganmu di Dunia Nyata, Tapi Tidak di Dunia Maya

Kadang Aku Mulai Berpikir, Ketika Menjaga Jarak Denganmu. Apakah Hijrahku Hanya Sekedar Permainan?

Ternyata selama ini aku salah, kukira hijrah yang kujalani sudah Lillah. Ternyata, hijrahku hanya sekedar permainan penuh kepalsuan. Membuat hati terkekang dan tak tenang. Sekedar seolah-olah saja yang kulakukan. Masih mengharap pujian orang atas perubahan yang kujalani. Hingga hati ini terlenakan oleh kesesatan yang di buat setan.

Oh Allah, sungguh ampuni hamba, saat ini aku sadar, bahwa hijrah ini merupakan sebuah hadiah atas segala proses hidayah yang kulakukan. Maaf, bila dalam prosesnya aku masih lalai dan bangga akan kepalsuan dunia yang fana. Hati ini mulai tertata, ingin menikmati segala proses yang ada. Memperbaiki segala niatan atas proses penjemputan keberkahan.

Halaman Selanjutnya

Selagi nafas masih ada, kuharap perbaikan ini bernilai pahala. Akan kucoba selalu mengurangi perbuatan yang tak berguna. Berpasrah pada setiap ketetapan indah-Nya. Karena kuyakin Allah akan memberikan yang terbaik atas perubahan baik. Semoga dengan ini aku bisa memulai kembali bersama orang- orang baik yang Allah hadirkan dalam proses menuju baik-Nya.