Dalam Ayat-Ayat Doa yang Aku Rajut, Terselip Namamu yang Tak Luput Kusebut
Olret – Aku mungkin termasuk lelaki yang tak punya nyali dalam mengungkapkan isi hati. Sudah jelas-jelas aku sangat menginginkan kamu sebagai tulang rusuk ku, namun pada kenyataannya untuk sekedar mengungkapkan isi hati. Bibir ini selalu terkunci rapat, hanya mampu melantunkan ayat-ayat ida yang aku rajut, terselip namamu yang tak luput kusebut.
Tak mengapa saat ini aku menjadi lelaki pengecut yang tak bisa mengungkapkan perasaan kasih sayang ini. Karena aku juga tak mau menjalin cinta denganmu tanpa ikatan yang sah sebelumnya. Aku hanya ingin menikah denganmu kemudian pacaran, bukan pacaran dulu lalu menikahi.
Banyak Cara Untuk Mengungkapkan Cinta, Tapi Aku pilih Mencintai Dalam Ayat-Ayat Doa yang Kurajut, Terselip Namamu yang aku sebut.
Biarlah diri ini masuk dalam golongan yang mereka bilang "cupu" karena tidak menjalin cinta dengan cara pacaran. Biarlah diri ini tidak pernah kencan dalam malam mingguan di bioskop, kafe atau bahkan hanya di pinggir jalanan dan bahkan pojok-pojok kegelapan dan remang-remang. Biarlah diri ini menjadi seperti ini, yang tak mengencani cinta sebelum ada ikatan halal.
Bila mereka menjalin cinta dengan cara pacaran, biarkan saja. Tapi aku tetap memilih mencintaimu dengan caraku sendiri, menyebut namamu dalam setiap dekapan doaku. Merayu sang pemilik hatimu dan bila sudah yakin, langsung mengungkapkannya kemudian menikah bila kamu setuju.
Teruntuk Rasa yang Tersekat Oleh Jarak, Mampu Kah Hati Kita Saling Menetap Saat Mata Tak Saling Menatap.
Mungkin saat ini kita dipasahkan oleh jarak dan waktu, kita bisa jadi diam-diam saling mendoakan. Kita bisa juga diam-diam saling mengharapkan, menginginkan dan sama-sama memohon untuk di bukakan pintu hatinya untuk segera dipertemukan dalam ikatan cinta yang halal.
Teruntuk rasa yang tersekat oleh jarak, mungkin lewat doa semua tak akan berjarak. Semoga kita mampu saling menetap saat mata tak saling menatap. Semoga kita saling memperbaiki diri sebelum menjadi suami istri, sehingga kelak kita memahami hak dan kewajiban masing-masing.
Bukan Aku Menjanjikan Tapi Aku Berusaha, Bila Kamu Berikan Hatimu Untukku Akan Kuberikan Sejuta Bahagia Untukmu.
Sekali lagi aku bukanlah pria romantis yang pandai mengungkapkan perasaan lewat goombalan sadis. Itu bukanlah aku, yang bisa membuatmu merasa gadis paling beruntung karena sering di gombalin dan diberikan kejutan-kejutan romnatis.
Tapi aku akana berusaha dengan sekuat tenaga dan jiwa ragaku untuk memberikan sejuta kebahagiaan untukmu.