6 Perubahan Yang Akan Kamu Rasakan Saat Mengubah Status Lajang Menjadi Menikah
Olret – Ketika akhirnya bisa bersanding di atas pelaminan dengan kekasih hati, jodoh atau orang yang kamu idamkan. Maka perasaan bahagia pasti muncul di dalam hati. Kamu merasa sudah siap menjalani hari-hari dengannya, membahagiakan dan melayani pasangan sepenuh hati dan membangun keluarga yang samawa.
Namun, ternyata mengubah status lajang menjadi menikah tidak semudah yang pernah dibayangkan. Akan ada banyak tantangan dan perubahan mengejutkan yang tidak peduli apakah kamu siap atau tidak saat menghadapinya.
Karena itu, perlu banyak kesabaran, keikhlasan, bahkan air mata untuk bisa menjalani mahligai rumah tangga sampai akhir. Beberapa orang, ada pula yang gagal untuk mempertahankan pernikahannya, lalu berakhir dengan perpisahan
Karena itu, kamu harus tahu dan mempersiapkan sedari dini beberapa perubahan yang umum terjadi setelah menikah. Hal itu sebagai salah satu persiapan mental sebelum berganti status menjadi pasangan seseorang dan menjalani kehidupan rumah tangga.
1. Menemukan Momen Yang Tidak Terduga, Sampai Menjengkelkan
Hidup berdua dengan pasangan pasti membuat kamu terkejut dan belum terbiasa. Mulai dari saat menyadari ada seseorang yang tidur di sampingmu sampai dengan kebiasaan atau aktivitasnya yang membuat kamu kadang tidak menyangka juga jengkel sendiri. Dia yang dulu terlihat begitu istimewa dan tanpa cela, lama-kelamaan akan menunjukkan sisi paling buruknya langsung di hadapanmu.
Tentu ini akan menjadi momen rentan yang menuntut kesabaran, keikhlasan dan lapang dada. Jika kamu bisa bersabar menghadapi dirinya. Maka, kamu akan bisa segera beradaptasi dan tidak lagi menggerutu. Tapi, jika kamu terlalu fokus pada rasa kecewa karena terlalu berekspektasi tinggi. Bisa saja kamu gagal mempertahankan pernikahanmu.
2. Menjadikan Pasangan Sebagai Tempat Terbaik Untuk Dipercaya
Jika sebelumnya kamu selalu menyimpan masalah atau rahasiamu sendirian. Maka, sekarang kamu punya partner sebagai tempat berbagi banyak hal. Termasuk, rahasia-rahasiamu, keluh kesahmu, ketakutan dan kekhawatiranmu.
Dengan adanya pasangan, kamu tidak lagi menanggung semuanya sendirian. Sebab kalian akan saling bekerja sama dan melaksanakan tugas juga tanggung jawab masing-masing. Hanya saja, hal itu akan terlihat lebih mudah, jika kamu benar-benar menemukan pasangan yang tepat. tapi, justru membuatmu semakin tertekan, saat ternyata dirinya tidaklah sebaik yang kamu kira.
3. Menjadikan Keluarga Pasangan Sebagai Keluargamu
Pernikahan bukan hanya mengikat dua orang, tapi juga dua keluarga besar. Lewat pernikahan kamu akan mendapatkan keluarga baru, begitupun mereka mendapatkan tambahan anggota baru. Nah, saat itulah kamu akan diuji dengan penerimaan yang baik atau buruk dari keluarga pasangan.
Beberapa fakta menunjukkan, ternyata hubungan menantu mertua atau sesama ipar belum tentu akan harmonis. Padahal, untuk bisa menjaga keharmonisan dan kelanggengan pernikahan. Dukungan keluarga juga sangat penting.
Karena itu, usahakan untuk selalu bersikap baik pada keluarga pasangan, sampai menganggap mereka sebagai keluargamu sendiri. Jagalah sikap, jangan terlalu cuek atau sibuk sendiri. Supaya, kamu bisa membangun keakraban dengan keluarga barumu dan memperoleh sambutan yang hangat dari mereka.
4. Me Time Menjadi Momen Yang Berharga dan Langka
Sayang sekali, jika ketika masih jomblo kamu menghabiskan waktu me time yang banyak hanya dengan bergalau ria menanti jodoh. Karena setelah menikah, justru waktu me time akan menjadi momen berharga sekaligus langka yang kamu rindukan.
Sebab, me time akan berubah menjadi we time atau quality time bersama keluarga atau pasangan. Kamu akan lebih sibuk mengurus pekerjaan rumah, keluarga, bertanggung jawab mencari rezeki dan hal lainnya. Tidak akan ada waktu untuk bersenang senang sendiri, kecuali kamu mendapatkan pasangan yang cukup pengertian dan mau diajak kerja sama. Karena bagaimanapun, kalian sudah cukup lelah, penat dan pusing pada pekerjaan juga tugas masing-masing.
Karena itulah, kamu akan sering merindukan masa-masa saat masih lajang, seperti bisa nongkrong dengan teman sepuasnya, membelanjakan barang-barang keinginanmu, hang out kemanapun tanpa ada yang melarang, dll.
5. Fokusmu Lebih Banyak Untuk Menambah Penghasilan Daripada Bersenang-Senang
Jika dulu pendapatan yang kamu miliki bisa sepenuhnya kamu gunakan sendiri. Maka, setelah menikah, kamu harus mengalokasikannya untuk kebutuhan rumah tangga. Sehingga, kamu tidak bisa menggunakannya untuk bersenang-senang atau hang out seperti dulu. Bahkan, terkadang kamu harus menahan diri untuk membeli barang yang kamu inginkan, karena ada yang lebih diprioritaskan.
Selain itu, pikiranmu sekarang hanya focus bagaimana menambah penghasilan dan uang. Khususnya untuk tabungan pendidikan anak, masa depan dan masa tua nanti. finansial menjadi masalah yang sangat penting untuk dibicarakan dan dicari solusinya bersama pasangan. Karena bagaimanapun, banyak rumah tangga yang akhirnya gagal karena masalah ini.
6. Tanggung Jawab dan Peranmu Semakin Banyak
Jika dulu kamu suka bangun siang, malas memasak, masih mengandalkan orang tua dan berbuat seenaknya sendiri. Setelah menikah, semua kebiasaan buruk itu harus dihilangkan. Kamu sudah punya tanggung jawab pada pasangan juga keluarga kecilmu. Jadi, usahakan untuk memenuhi semua tanggung jawab itu dengan baik.
Meski rasa lelah dan penat itu muncul. Tapi percayalah! Saat melihat senyum dan kebahagiaan dari keluarga kecilmu. Maka, rasa lelah akan hilang dan berganti kepuasaan sendiri.
****
Jadi, sudah siap menikah?