Untuk Perempuan Yang Telah Aku Sakiti, Maaf Membalas Setiamu dengan Pengkhianatan
- Photo by @famcamouttt on Pinterest
Untuk Perempuan Yang Telah Menemaniku dari Titik Terendah Dalam Hidup, Maaf Membuatmu Kecewa
Ribuan maaf yang kuucap tidak akan menghapus kesalahan yang telah aku lalui. Namun aku akan tetap terus berusaha mengembalikan kepercayaanmu, meski sulit walau rasanya tidak mungkin. Namun aku tidak akan menyerah.
Aku akan membuktikan padamu. Jika penyesalan ku bukan hanya sekedar di lisan saja. Maaf telah membalas semua pengorbananmu dengan rasa sakit. Aku yang dulu tidak ingin melihat tangis di pelupuk matamu nyatanya akulah kini yang membuatmu menangis tersedu karena rasa sakit olehku.
Untuk Ibu dari anak-anakku , Maaf aku Membalas Setiamu dengan Penghianatan.
Aku tidak akan membela diri. Aku salah. Tidak akan ada tamu yang masuk ke dalam rumah jika penghuninya tidak membuka pintu. Tidak akan ada orang ketiga jika aku tidak memberi celah. Ternyata benteng keimananku tak sekuat yang aku bayangkan.
Aku goyah sayang. Aku memberi sedikit celah lalu terlena. Aku larut dalam kesenangan yang semu. Maaf untuk kebodohanku yang telah merusak kebahagiaan yang telah kita lalui. Setiamu ku balas dengan mendua. Aku malu padamu.
Untuk Perempuan yang Telah Mengajariku Artinya Ketulusan
Aku pembohong yang telah merusak bahagia yang kita bangun bersama. Maaf meruntuhkan segala senyum dan tawamu. Merusak alur cerita yang telah kita rangkai bersama. Aku Terima segala amarah dan caci makimu. Aku berhak mendapatkannya.
Rasanya tidak pantas aku dipanggil Ayah karena seorang pemimpin itu adalah nahkoda dalam sebuah kapal, bagaimana mungkin aku lalai pada kemudiku sehingga penumpang ku bisa celaka. Bukankah nahkoda itu selalu memikirkan keselamatan penumpangnya? Karena keegoisanku membuat penumpang ku terluka.
Untuk Perempuan yang Aku Khianati dan Memilih Bertahan Bersamaku, Terimakasih untuk Kesempatannya
Kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan . Meski aku tahu kesempatan ini kau beri demi kebahagian anak-anak. Bukan demi kebahagianmu. Terimakasih tidak menuruti egomu. Walau ku tahu suara-suara dibelakang sana banyak yang memintamu melepaskanku. Namun kamu tidak memperdulikannya.
Bolehkan aku tersenyum senang dengan keputusanmu? Tidak peduli jika aku di cap sebagai laki-laki tidak tahu diri. Ya aku egois. Memohon padamu untuk memaafkan dan tidak melepaskanku. Sebab aku tahu rumahku adalah kamu. Bukan dia. Sebab aku tahu jalanku pulang adalah kamu.
Untuk Perempuan Yang Tetap Menghormatiku dan Melayaniku dengan Penuh Cinta Meski Telah Ku Sakiti
Aku bersumpah tidak akan mengulangi kebodohan yang telah aku lakukan. Semoga bahagiamu bersamaku bukan sandiwara. Tolong bertahanlah. Aku tahu ini sulit bagimu. Tapi percayalah kebodohanku yang lalu adalah yang terakhir kali. Kamu adalah masa depan yang akan aku bahagiakan.