Teruntuk Kamu yang Belum Dikaruniai Buah Hati, Bacalah Ini demi Ketenangan Batin
- https://www.pexels.com/@n-voitkevich
Orlet - Ada yang sudah menikah, lama sekali menanti kehadiran buah hati tapi tak kunjung diberi kepercayaan oleh Yang Maha Pencipta. Sudah berusaha mengikuti program hamil, meminta dalam doa, meminum ramuan herbal, bahkan secara medis keduanya dinyatakan sama-sama subur dan berbagai upaya lain supaya mendapatkan keturunan tapi masih tidak membuahkan hasil.
Disaat perjuangan keras itu ada, muncullah mulut jahat orang-orang yang sering melemparkan pertanyaan menyakitkan terkait mengapa tak kunjung isi (hamil) padahal usia pernikahan sudah lama, umur juga semakin bertambah yang jika dimasukkan ke dalam hati maka sukses menambah beban pikiran.
Namun, ada juga yang mati-matian mencegah agar tidak mengandung karena menganut prinsip childfree. Setiap pasutri memang memiliki hak untuk menentukan kemana arah rumah tangga mereka sendiri yang tentunya sudah dipertimbangkan secara matang dan mereka sadar akan konsekuensinya di masa depan. Apabila kita tidak sependapat dengan mereka yang lebih suka untuk childfree cukup hormati saja keputusan mereka.
Kehadiran anak-anak akan menyemarakkan kehidupan rumah tangga menjadi penuh warna meskipun kerap menimbulkan kerepotan. Apabila dijalani bersama pasangan, saling bekerja sama merawat, membesarkan, mendidik buah hati semua akan terasa mudah.
Kendati demikian, janganlah merasa putus asa jika tak kunjung diberikan amanah oleh Tuhan untuk mengemban tugas menjadi seorang ibu dan ayah. Setiap perjalanan pernikahan mempunyai kisahnya masing-masing, yang mana belum tentu juga tidak memiliki anak berarti tidak bahagia.
Saya pribadi pernah mendengar secara langsung seseorang menyarankan seorang suami untuk segera menceraikan istrinya hanya karena sudah 10 tahun menikah tapi tak mendapatkan momongan. Yang lebih gilanya lagi, ada seorang ibu mendukung anak kandungnya yang telah menghamili perempuan lain untuk berpisah dari istri sahnya dengan mengucapkan perkataan yang sangat menyakitkan yaitu menyebut sang menantu perempuan yang tidak bisa melahirkan jadi wajar saja untuk ditalak.
Apapun kalimat-kalimat buruk orang lain diluar sana yang ditujukan pada para perempuan yang memang tidak Tuhan beri kesempatan merasakan kehamilan, melahirkan, menyusui seorang bayi di dunia ini kendati mereka sangat ingin kalian tetaplah perempuan- perempuan sempurna, hebat dan jangan pernah merasa rendah diri.