9 Alasan Mengapa Teman Pacarmu Tidak Menyukaimu, Suka Ngatur?
- freepik.com
4. Sindrom “aku, diriku sendiri, dan aku”.
Ini seperti terjebak dalam mode selfie tanpa akhir di mana kamera selalu mengarah ke Anda. Terus-menerus membicarakan diri sendiri dapat mengirimkan pesan bahwa Anda kurang empati atau rasa ingin tahu terhadap orang lain.
Teman mungkin merasa dibayang-bayangi dan tidak penting, sehingga menyebabkan kebencian lebih cepat daripada Anda mengatakan, “Tapi cukup tentang saya!”
Ini seperti membawa sorotan Anda sendiri ke sebuah pesta dan kemudian bertanya-tanya mengapa tidak ada orang lain yang menari. Obatnya?
Balikkan sorotan itu, berbagi panggung, dan tunjukkan minat yang tulus pada orang lain. Tanyakan tentang kehidupan mereka, hobi mereka, atau topping pizza favorit mereka! Anda mungkin menemukan dunia baru di luar bayangan Anda sendiri.
5. Fobia komitmen
Membatalkan rencana secara konsisten atau gagal menindaklanjutinya akan menciptakan citra tidak dapat diandalkan. Teman mungkin melihat ini sebagai tanda bahwa Anda kurang berinvestasi dalam hubungan atau kelompok temannya.
6. Waspada patah hati
Jika Anda pernah menyakiti hatinya di masa lalu, teman-temannya mungkin akan waspada, dan memang demikian adanya. Kepedulian mereka adalah terhadap kesejahteraan temannya, dan mereka mengawasi Anda dengan cermat, siap mengambil tindakan jika mereka melihat tanda bahaya. Itu adalah naluri protektif, seperti sistem keamanan yang dirancang untuk menjaga keamanan emosi yang berharga.
Mereka mungkin mengamati tindakan dan perkataan Anda, mencari tanda-tanda ketulusan dan komitmen. Di mata mereka, kepercayaan perlu diperoleh, bukan diberikan secara cuma-cuma.
Jika niat Anda tulus, konsistensi, keterbukaan, dan kepedulian yang tulus akan sangat membantu dalam membangun kembali kepercayaan tersebut.