Hemat Energi Bisa Menambah Keromantisan di Rumah Tangga

Olret – Hemat energi sudah menjadi kewajiban setiap orang. Kaya atau miskin. Sehat atau sakit. Menikah atau lajang. Sibuk atau senggang.

Hemat energi dan menjaga lingkungan yang dilakukan hari ini akan membawa dampak bagi generasi penerus. Anak cucu kita juga berhak menikmati udara yang bersih dan energi yang memadai di masa depan.

Hemat Energi Bagi Pasangan Baru

"Sekarang 'kan sudah siang, lampunya kok masih nyala, Lu?"

Jam memang baru menunjukkan pukul enam pagi. Namun, langit sudah mulai membiru, cahaya matahari sudah mulai terpancar, ditambah omelan Yuqi akibat lampu yang lupa kumatikan.

"Iya. Iya. Maaf aku lupa." Kebiasaan burukku adalah sering lalai dengan hal remeh seperti ini. Namun, bagi Yuqi, ini jelas pemborosan.

"Mungkin kamu punya uang buat bayar listriknya. Tapi yang pake listrik 'kan bukan cuma kita. Kalau semua penduduk bumi nggak sadar hemat energi dan mikir 'toh aku bisa bayar', lama-lama energi kita bisa cepet habis!"

Aku menggaruk daun telinga, mulai bosan mendengar ocehan Yuqi.

"Bener juga sih. Anak cucu kita juga berhak nikmatin energi listrik."

"Betul. Kita harus lebih peduli sama lingkungan. Dan ini." Yuqi menunjuk botol sampo kosong yang lupa kubuang. "Hal-hal sederhana kayak jaga kebersihan, buang sampah di tempatnya. Kalau semua orang peduli sama kebersihan, pasti nyaman deh kalau lingkungan kita bersih."

Aku pun berjalan menuju keranjang sampah sambil menenteng sampah botol sampo yang kosong. Yuqi benar. Banyak orang yang kerap kali tidak peduli dengan kebersihan. Membuang bungkus permen dan kulit kacang sembarangan. Tidak mematikan lampu meski tidak digunakan. Menyalakan televisi meski tidak ditonton, dan masih banyak lagi contoh hal remeh yang jika semua orang melakukannya, pasti tidak akan baik.

Menjadi diri yang baru dimulai dari rumah, dari hal-hal kecil. Karena mengubah sesuatu yang menjadi kebiasaan selalu tidak pernah mudah.