3 Tahun Berjuang, Akhirnya Paundra Noorbaskoro Berhasil Membantu Petani Udang
- dwipuspita.com
Olret – Udang vannamei atau dikenal juga dengan nama udang whiteleg atau udang putih pasifik merupakan salah satu jenis udang yang banyak dibudidayakan untuk dikonsumsi.
Ini adalah salah satu spesies udang terpenting dalam industri akuakultur karena laju pertumbuhannya yang cepat, ketahanan yang tinggi terhadap penyakit, dan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan.
Budidaya udang ini memang tak mudah, banyak faktor yang perlu diperhatikan. Mulai dari habitat, pakan hingga kesehatannya sendiri. Salah satu daerah di Jawa Timur menjadi penghasil dan pembudidaya udang ini.
Layaknya usaha lainnya, kegagalan dalam bisnis ini juga dialami oleh para petani. Bahkan mereka sampai bangkrut dan tidak bisa melanjutkan usahanya kembali jika terjadi gagal panen. Hal inilah yang membuat Paundra Noorbaskoro melakukan penelitian selama 3 tahun untuk membantu para petani ini.
Setelah menemukan formula yang tepat, dia pun membantu para petani dengan hati yang tulus dan penuh bahagia. Dari usahanya ini, dia pun berhasil dinobatkan sebagai salah satu pemenang SATU dari Astra pada tahun 2022. Lantas siapa sebenarnya pria yang baik hati ini?
Siapa Paundra Noorbaskoro?
Dia adalah anak pertama dari 3 bersaudara yang membantu petani udang dan perekonomian masyarakat setempat lewat hasil penelitiannya yang membuat sensor kualitas air jauh lebih baik.
Namanya Paundra Noorbaskoro yang orang tuanya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tak ingin melanjutkan profesi yang sama dengan orang tuanya, semenjak sekolah di SMA Negeri 1 Pacitan, dia pun lebih senang menekuni bidang kelautan perikanan karena tempat tinggalnya berada di wilayah pesisir ujung timur bagian selatan Pulau Jawa.
Bahkan dia juga sangat sering berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Setelah lulus SMA pada tahun 2010, Paundra melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Brawijaya Malang jurusan S1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Penelitian Berujung Hasil yang Baik
Masih teringat jelas bahwa salah satu tugas kampus adalah menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Diantara tugasnya adalah penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.
Banyak mahasiswa setelah lulus kuliah tak mencari pekerjaan di kantor seperti kebanyak orang lainnya. Namun ada juga yang tulus membantu masyarakat sekitarnya dan mengembangkan daerahnya. Setidaknya itulah yang dilakukan oleh Paundra.
Setelah lulus pada 2018 dengan memanfaatkan lahan milik keluarga, Paundra memulai
riset kolam bundar ukuran diameter tiga meter. Lalu dirinya menebar bibit udang vaname dan mengidenti kasi jenis penyakit serta mengirimkan sampel untuk uji
laboratorium.
Hasil penelitian selama 3 tahun mengalami kegagalan. Baru pada 2021 ia menemukan satu formula racikan serbuk dan monitoring menjaga kualita sair berbasis pencatatan data secara digital (IoT).
Sistem Internet of Things yang dikembangkan dengan teknologi sensor monitoring kualitas air laut 4 in 1 – 1 produk mendeteksi 4 parameter salinitas, DO, suhu dan PH – yang kemudian ditampilkan di layar PC yang terintegrasi ke sistem data monitoring secara real time.
Bukankah pada akhirnya setiap perjuangan akan berubah menis? Nah, setidaknya itulah pelajaran yang bisa kita ambil dari tokoh insipratif ini. Bagaimana menurut kamu?