Duka Anak Palestina, Ini Sikap Ikatan Dokter Anak Indonesia Terhadap Tragedi di Palestina
- https:www.pinterest.com
Sikap Ikatan Dokter Anak Indonesia terhadap Tragedi Palestina seperti yang dikutip dalam laman instagramnya, mengucapkan turut berduka cita kepada anak-anak dan keluarga korban perang di Gaza. Inilah pernyataan resmi dari IDAI.
“Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengutuk keras tindakan tragis yang terjadi di Gaza, yaitu pengeboman yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap bangunan-bangunan tempat tinggal, konvoi pengungsi, dan rumah sakit di wilayah tersebut. “
Tragedi kemanusian ini telah menyebabkan banyak kematian dan kerugian yang signifikan pada penduduk sipil, termasuk populasi yang rentan seperti pasien yang sedang dirawat di rumah sakit.
Anak-anak juga banyak yang menjadi korban dalam tragedi kemanusian ini. Tindakan ini melanggar hak asasi manusia, Konvensi Jenewa, dan prinsip-prinsip dasar kemanusian.
Oleh karena itu, sebagai bentuk solidaritas, IDAI menyerukan kepada masyarakat Internasional, termasuk pihak berwenang di seluruh dunia, untuk segera menanggapi situasi ini dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat dalam tindakan ini.
Baca Juga :Bagikan Momen Bahagia, Erina Gudono Malah Dapat Kritikan Keras dari Warganet. Terus Kudu Piye?Kita perlu melindungi hak-hak anak dan memastikan keselamatan anak-anak
Warga sipil, terutama anak-anak, membutuhkan perlindungan dari kekerasan lebih lanjut. Pasokan kemanusian, termasuk kebutuhan pokok, makanan, obat-obatan dan ketersediaan tempat tinggal, harus dijamin.
Sebagai organisasi seluruh dokter-dokter spesialis anak di Indonesia, IDAI mendukung upaya-upaya untuk melindungi dan mengadvokasi hak asasi manusia serta mendukung upaya-upaya perdamaian yang berkelanjutan” –IDAI 18/10/23
Konflik yang terjadi begitu panjang ini, sangat mengiris hati sebagai seorang ibu, sebuah pelajaran bagi semua ibu di seluruh dunia. Bahwa ada banyak ibu di Palestina yang sedang memandang, memeluk dan menyentuh anak-anak mereka untuk terakhir kalinya.
Ada banyak ibu di Palestina yang setiap hari tidak pernah tahu apakah besok masih dapat memeluk anak-anaknya, begitupun sebaliknya. Banyak anak-anak di Palestina yang hari ini mungkin saja jadi hari terakhir mereka bersama ayah dan ibunya.
Ada banyak anak-anak Palestina yang hari-hari mereka diisi dengan banyak dentuman bom yang terdengar, terpisah dari orangtua dan saudara, namun sering pula kita lihat banyak video yang beredar betapa mental mereka begitu tangguh, iman mereka begitu kuat. Saat mereka kehilangan orangtua, yang diinginkan adalah ikut syahid bersama ayah ibunya. Sebuah pelajaran luar biasa bagaimana mereka tempah sejak dini jadi mental pejuang.