Perjuangan Siti Salamah, Dari Pendidikan Hingga Kesejahteraan Bagi Pemulung

Siti Salamah
Sumber :
  • Astra

Olret –Berbagai solusi pengelolaan sampah sudah dipikirkan oleh banyak orang. Namun, apakah ada yang khawatir dan memikirkan nasib pendidikan juga kesejahteraan bagi para pemulung? Orang-orang yang menjadikan sampah sebagai sumber kehidupannya. 

Dirikan IBC dan Independent School, Irwan Bajang Mendongkrak Semangat Penulis Untuk Menulis

Padahal setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak termasuk anak dari pemulung. Sebab bisa saja diantara mereka akan ada yang berhasil dan menjadi penggerak perubahan yang lebih baik di masa depan nanti. 

Namun, lagi-lagi karena masalah finansial, banyak anak pemulung yang lebih memikirkan isi perut daripada otak. Sekalipun ada yang mengenyam dunia pendidikan tidak sedikit dari mereka terpaksa harus putus sekolah.

Sampah Di Perairan Jadi Momok? Idham Aulia Ciptakan Kapal Pembersih Sampah

Dia adalah Siti Salamah, Perempuan penerima Apresiasi 12th SATU Indonesia Awards 2021, kategori kelompok yang mempunyai tekad mulia untuk membantu pendidikan sampai mensejahterakan kehidupan para pemulung. 

Sejak tahun 2015, sampai kini perempuan itu merealisasikan mimpinya dengan berbagai cara. Dari mendidik anak-anak para pemulung setelah bekerja, hingga mendirikan Waste Solution Hub (WasteHub).

Pendidikan Untuk Anak-Anak Pemulung 

Lewat Perpustakaan Keliling, Eko Cahyono Abdikan Diri Memberantas Buta Huruf

Lelahnya rutinitas bekerja tak dirasakan oleh Siti ketika melihat nasib anak-anak para pemulung. Kala itu, tahun 2015 sepulang bekerja, Siti menyempatkan diri untuk mencoba masuk di kawasan pemukiman pemulung yang berada di Tangerang Selatan.

Dia merasa kaget sebab banyak tempat belajar terbengkalai tidak dimanfaatkan oleh warga. Selain itu, fakta banyak anak-anak pemulung yang putus atau tidak sekolah mengetuk hatinya. 

Sejak itu, dia mengajak komunitas lainnya untuk turut membantu anak pemulung mendapatkan pendidikan non formal sekaligus spiritual yang berdampak baik pada karakter mereka. Kegiatannya dinamai Taman Maghrib Mengaji, kemudian berganti nama menjadi Rumah Pohon. 

Mengupayakan Kesejahteraan Hidup Para Pemulung

Bukan hanya memikirkan pendidikan anak-anak pemulung. Siti Salamah juga turut memikirkan kesejahteraan hidup para pemulung. Dia berharap, para pemulung bisa dihargai kerja kerasnya dengan mendapatkan upah memulung yang lebih baik. 

Untuk mewujudkan impian ini, melalui Rumah Pohon, Siti melakukan pengembangan kepada masyarakat. Bersama dengan rekan-rekannya, Siti memberikan pembinaan kepada para ibu pemulung agar mampu bersaing dan mandiri.

Kemudian pada 2018, Siti Salamah bersama Ranitya Nurlita (Lita) dan Yusuf untuk mendirikan Waste Solution Hub (WasteHub).

WasteHub adalah sebuah inovasi bisnis sosial (sociopreneur) yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban, dengan pendekatan sistem teknologi yang terintegrasi dan melibatkan multi pihak.

Melalui pelayanan WasteHub kaum marjinal terutama pemulung dapat diberdayakan, dibina, dan mendapatkan bantuan untuk kehidupan yang lebih baik. 

Perjuangan Yang Berbuah Manis 

Perjuangan yang tulus, pasti mampu membuahkan hasil yang manis. Sama seperti itu pula yang selalu diupayakan oleh Siti Salamah. 

Dalam bidang pendidikan, banyak anak pemulung yang terbantu. Siti mengatakan sekitar tahun 2019 lalu, ada seorang anak yang datang ke dirinya mengucapkan terima kasih terhadap upayanya membawa anak pemulung mendapatkan pendidikan. 

Lewat kolaborasi bersama Home Schooling Kak Seto, dia berhasil mengantarkan anak didiknya lulus SMA, kuliah, bahkan sudah ada yang jadi guru. Sebab lewat kolaborasi tersebut akses paket C untuk melanjutkan pendidikan bagi anak didiknya terbuka lebih lebar. 

Waste Solution Hub juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan hidup pemulung. Salah satunya dengan memotong beberapa pengepul sehingga pemulung bisa mendapatkan harga sampah plastik yang lebih besar. 

Selain itu, dilansir dari laman WasteHub.id, mereka telah berhasil mengedukasi lebih dari 23.247 pengunjung, menangani lebih dari 10 proyek, memiliki lebih dari 60 orang relawan, mengelola 2.437,17 kg sampah, memberdayakan lebih dari 1.222 pemulung serta mendistribusikan 3.066 paket sembako untuk pemulung. 

Siti Salamah tentunya juga mendapatkan apresiasi dari perjuangannya untuk pendidikan dan kesejahteraan hidup pemulung. Selain penerima apresiasi SIA dari Astra tahun 2021, apresiasi Siti lainnya seperti Peringkat III Ide Sosial Kreatif Terbaik Young Innovator, Kedutaan Besar Australia (2016), Youth Action Forum Bappenas United in Diversity (2018), Lima terbaik Sosial Bisnis, Leadership Experience and Development (LEAD) Bakrie Center Foundation (2019), Youth Economic Leadership Program (YELP) BI Institute (2020), dan Lima terbaik Inisiatif Sosial Virtual Lab (2020).